Mahasiswa STMIK Kota Tasikmalaya Demo
Curahan Hati Ayu, Mahasiswa Tingkat Akhir STMIK Kota Tasikmalaya yang Ditutup Kemensikbudristek
Harap-harap cemas kini melanda ratusan mahasiswa STMIK Kota Tasikmalaya, menyusul dicabutnya izin operasional kampus
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNPRIANGAN.COM, TASIKMALAYA - Harap-harap cemas kini melanda ratusan mahasiswa STMIK Kota Tasikmalaya, menyusul dicabutnya izin operasional kampus tersebut oleh Kemendikbudristek.
Hal itu terutama dirasakan oleh mahasiswa tingkat akhir yang seharusnya beberapa bulan lagi mereka menyandang gelar sarjana.
Sudah habis biaya banyak, habis waktu bertahun-tahun demi menata masa depan, tiba-tiba harus pupus harapan lantaran kampus mereka tiba-tiba ditutup.
Salah satunya dirasakan Ayu Nita Herliani, mahasiswi tingkat akhir program S1. Bahkan perempuan manis ini sampai menahan diri untuk tidak memberi tahu orang tua.
"Orang tua belum dikasih tahu kalau kampus saya ditutup. Kasihan mereka, sudah berapa banyak biaya kuliah yang dikeluarkan," ujar Ayu, menahan rasa sedih, saat ditemui di sela aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa di kampus STMIK, Jalan RE Martadinata, Kota Tasikmalaya, Senin (27/03/23).
Baca juga: Izin Operasional STMIK Kota Tasikmalaya Dicabut, Guru Besar UPI: Bisa Jadi Tidak Terakreditasi
Baca juga: Pimpinan STMIK Kota Tasik Sebut Penyebab Izin Operasional Kampus Dicabut Akibat Ulah Oknum
Ayu mengaku tak menyangka kampusnya tempat ia menimba ilmu tiba-tiba saja ditutup pemerintah. Padahal ia tinggal selangkah lagi meraih gelar sarjana.
"Kegelisahan kami sebenarnya sudah muncul sejak September tahun lalu. Saat itu sudah gonjang-ganjing kampus akan ditutup," ujar Ayu.
Saat mahasiswa berupaya mencari tahu ke pihak kampus, mendapat penjelasan bahwa STMIK hanya sedang mendapat pembinaan dari Kemendibudristek.
"Pihak kampus bahkan meminta kami untuk tetap kuliah seperti biasa, serta memberikan jaminan kampus tidak akan ditutup karena semua permasalahan sudah diselesaikan," ujar Ayu.
Mahasiswa merasa lega dan kegiatan perkuliahan pun kembali normal. Namun, bagai disambar petir disiang bolong, tiba-tiba kampus mengabarkan soal penutupan kampus beberapa hari lalu.
"Saya dan teman sekelas langsung syok. Bagaimana nasib kami yang hanya tinggal selangkah lagi selesai kuliah," ujar Ayu.
Adapun soal tanggung jawab kampus yang akan melakukan merger, menurut Ayu, dipastikan akan memakan waktu tak sedikit.
"Saya masih bingung bagaimana mengabarkan masalah ini ke orang tua. Saya tak mau menyakiti hati mereka," kata Ayu.
Ia berharap ada tindak lebih nyata dari kampus agar mahasiswa tidak dirugikan. "Sehingga harapan orang tua bisa terpenuhi sesuai waktu," ujar Ayu.
LLDIKTI Wilayah IV: STMIK Kota Tasikmalaya Mesti Tanggung Jawab soal Nasib Mahasiswa dan Dosen |
![]() |
---|
Izin Operasional STMIK Kota Tasik Dicabut, Kampus akan Tanggung Jawab Kelangsungan Kuliah Mahasiswa |
![]() |
---|
Izin Operasional STMIK Kota Tasikmalaya Dicabut, Guru Besar UPI: Bisa Jadi Tidak Terakreditasi |
![]() |
---|
Pimpinan STMIK Kota Tasik Sebut Penyebab Izin Operasional Kampus Dicabut Akibat Ulah Oknum |
![]() |
---|
STMIK Kota Tasikmalaya Masih Bungkam Penyebab Izin Operasional Kampus Dicabut Kemendikbudristek |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.