FMN Bilang Pemuda Lokal Kalimantan Timur Siap Berkontribusi dalam Pembangunan IKN

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Forum Milenial Nusantara (FMN) memandang pemerintah daerah Kalimantan Timur belum serius dalam mengawal pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN.

"Kami harus bisa mengambil peran yang signifikan untuk memberikan dorongan bagi pemda agar dapat mengambil langkah nyata dalam mengutamakan peran masyarakat lokal dalam pembangunan IKN. Jadi, kami selama ini mengadakan diskusi tentunya ingin mengarahkan sebagai wadah bagi para mahasiswa untuk menyuarakan aspirasinya lewat aksi nyata yang lebih berpengaruh dalam pembangunan IKN," kata founder FMN, Husain Firdaus dalam seminar terkait peranan tenaga kerja lokal dalam pembangunan IKN, Jumat (17/2/2023).

Seminar itu dihadiri oleh pembicara kompeten seperti Ketua Umum Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia Kukar, Hasran, Ketua Bidang Sosial Politik BEM Nusantara Kaltim, Firimus Api, Ketua Umum DPM UNU Kaltim, Zul Fazri, dan Founder FMN, Husain Firdaus.

Baca juga: IKN Pindah ke Kaltim, BPBD Siap Lakukan Mitigasi Bencana & Nilai Bencana Non-alam Harus Diwaspadai

Menurut Hasran, para mahasiswa dan pemuda agar memiliki pengetahuan untuk bisa bersaing dengan para pendatang nantinya di IKN, hingga nantinya dapat berkontribusi demi kemajuan daerah melalui bentuk riset dan studi lapangan di IKN.

"Jangan hanya berdiskusi saja tanpa memberikan bentuk nyata dari diskusi dan pembahasan. Mungkin selanjutnya, Pemprov Kaltim dapat mendorong pembentukan perda yang memprioritaskan keterlibatan tenaga kerja lokal dalam pembangunan IKN," katanya.

Baca juga: FMN Ajak Pemuda dan Mahasiswa Kawal Serta Berpartisipasi Aktif dalam Pembangunan IKN

Di samping itu, Firimus menambahkan bahwa adanya rencana kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke IKN akan datang membawa investor untuk bekerjasama dalam pembangunan IKN, sehingga menjadi kabar baik bagi masyarakat lokal bahwa ada ketertarikan dari luar negeri untuk membantu pengembangan IKN.

"Kami harus bisa membuat kajian untuk memberikan masukan dan saran seperti RTL (Rapat Tindak Lanjut) dalam rangka mendorong pemerintah agar pembangunan IKN bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar. Adanya pembentukan RTL ini akan menjadi acuan bagi kami dalam menentukan arah gerakan kami selanjutnya, karena apabila hanya kami melakukan gerakan melalui pemikiran dan angan-angan semata, tentu dapat terjadi bias atau ketidaksesuaian. Kini, yang kami butuhkan adalah suara yang satu dan solid dalam mengarahkan gerakan nyata ke depan," katanya.

Baca juga: Kehadiran IKN Dinilai Dapat Tingkatkan Taraf Pendidikan dan Kualitas SDM di Kalimantan Timur

Berikutnya, Ketua Umum DPM Universitas Nahdlatul Ulama/UNU Kaltim, Zul Fazri pun merasa setuju adanya pembentukan RTL sebagai upaya nyata bersaing dengan para lulusan luar daerah Kaltim.

"Adanya rencana kedatangan belasan ribu pekerja pendatang dari luar daerah harus menjadi refleksi bagi kami semua, apakah kami siap bersaing dengan mereka, dan besar pendapatan yang disesuaikan dengan skill dan kompetensi yang dimiliki. Pengalaman saya, memang penduduk lokal di mana saja pasti kalah daripada pendatang dari luar daerah, meski kami mencegah kedatangan mereka dalam pembangunan IKN, pertanyaannya apakah kami siap untuk memenuhi kualifikasi pekerja yang dibutuhkan? Seharusnya Disnakertrans lebih fokus dalam pengadaan program kerja pelatihan kompetensi kerja daripada mendatangkan para pekerja dari luar daerah," ujarnya. (Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama) (*)