IKN Pindah ke Kaltim, BPBD Siap Lakukan Mitigasi Bencana & Nilai Bencana Non-alam Harus Diwaspadai
IKN Pindah ke Kaltim, BPBD Siap Lakukan Mitigasi Bencana & Nilai Bencana Non-alam Harus Diwaspadai
Laporan Kontributor TribunPriangan.com, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) terus digenjot. Baik pusat maupun daerah terus berupaya mempersiapkan diri untuk mendukung pembangunan IKN.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Timur.
Kepala BPBD Kaltim, HM Agus Hari Kesuma menyampaikan bahwa pihaknya mempercayai hasil kajian dari Bapennas untuk masalah bencana.
Baca juga: FMN & UNU Bahas soal Pembangunan IKN, Ini Masukan dari Masyarakat Pribumi
"Koordinasi antara BPBD dan Bapennas dalam penanggulangan bencana sudah berjalan baik. Kami sudah melakukan kajian dan antisipasi terkait dengan langkah penanganan jika terjadi banjir di sekitar wilayah IKN," ujarnya, Rabu (8/2/2023).
Adapun untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam di IKN, pihaknya melakukan penelitian dan pengkajian serta pelatihan tentang risiko-risiko yang biasa terjadi di IKN, semisal longsor dan banjir.
"Kami pastikan kemungkinan terjadinya longsor di IKN kecil, karena dari hasil kajian dalam dokumen resiko penanggulangan bencana dari semua Kabupaten/Kota di Kaltim, ternyata yang sangat rawan bencana longsor hanya Kutai Kartanegara, seperti banjir, longsor, dan kebakaran hutan di wilayah Jonggon, Muara Muntai, dan Muara Kaman," ujarnya.
Baca juga: Kehadiran IKN Dinilai Dapat Tingkatkan Taraf Pendidikan dan Kualitas SDM di Kalimantan Timur
Sedangkan bencana banjir, kata Agus, sering terjadi di daerah Penajam Paser Utara. Agus menegaskan, bahwa BPBD telah mempersiapkan desa tanggap bencana dengan melakukan pelatihan-pelatihan simulasi banjir.
"Sebenarnya di Kaltim itu bencana yang harus diantisipasi adalah bencana non alam. Karena, ada pipa-pipa gas dan minyak milik Pertamina di Balikpapan yang sangat rawan dan harus benar-benar dijaga. Jika meledak maka akan menimbulkan bencana non alam yang sangat besar, bahkan kekuatan ledakannya bisa mencapai sampai 3-4 kilometer yang dampaknya sangat berbahaya bagi masyarakat sekitar," ucapnya.
Baca juga: Seleksi Terbuka Otorita IKN untuk Beberapa Posisi Apa Saja
Selain itu, sekitar perumahan di Penajam Paser Utara pun cukup rawan terjadinya bencana non alam, karena di sepanjang jalan di sana serta dekat perumahan masyarakat banyak terpasang pipa-pipa gas.
"Perlu ada sosialisasi ke masyarakat jika terjadi ledakan pipa maka bagaimana SOP yang harus dilakukan oleh masyarakat untuk perlindungannya. Jika ada ledakan pipa di Penajam Paser Utara maka ledakan akan berdampak sekitar 3-4 kilometer saja wilayah IKN dan dalam mengevakuasi korban harus ke sekitar 5 kilometer untuk jarak yang aman," katanya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/kawasan-inti-pusat-pemerintahan-ibu-kota-negara.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.