Sesar Lembang

BPBD Jabar Siapkan Kajian Risiko Bencana hingga Jalur Evakuasi, untuk Hadapi Potensi Sesar Lembang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat siapkan beberapa langkah untuk hadapi risiko bencana gempa di beberapa daerah di Bandung Raya

Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Kompas.com
Sesar Lembang termasuk salah satu sesar aktif di Provinsi Jawa Barat.(bmkg.go.id) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat siapkan beberapa langkah untuk hadapi risiko bencana gempa yang kerap terjadi di beberapa daerah di Bandung Raya.

Seperti yang diketahui wilayah bandung Raya sendiri dihapit oleh sesar aktif yakni Sesar Lembang, yang berpotensi mengancam beberapa wilayah, diantaranya Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, hingga Kabupaten Sumedang.

Plh BPBD Jawa Barat Budi Juanda mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan kajian-kajian risiko bencana terkait sesar lembang dan langkah evakuasi.

"Antisipasi sebagai pemerintah, tentu kita sudah menyiapkan kajian risiko bencana," kata Juanda dikutip dari Kompas.com,  saat ditemui di Wisata Kampung Batu, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (15/2/2023).

Selain itu, BPBD Jabar menyiapkan rencana evakuasi di beberapa titik pemukiman warga apabila sesar lembang mengalami pergerakan.

Baca juga: 6 Kecamatan di Sumedang Dekat dengan Sesar Baribis, Sekda: Destana Jangan Sekadar Formalitas

Persiapan evakuasi lokasi hingga pembuatan jalur evakuasi penting dipersiapkan mengingat bencana sesar lembang bisa melanda sebagian besar wilayah Bandung Raya.

"Karena pada dasarnya kita harus menentukan wilayah yang terkena hampir seluruh Bandung Raya sesar lembang itu, hampir Bandung Raya dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi sampe ke Jatinangor serta Kabupaten Sumedang itu perlu kesiapsiagaan," ujarnya.

"Memang bencana ini harus diantisipasi dengan detail, kajian resikonya kita buat, hingga bagaimana proses evakuasi itu bisa berlangsung nantinya," sambungnya.

Baca juga: Waspada Sesar Baribis Terusan Sesar Lembang, Warga Sumedang Tak Perlu Risau

Salah satu upaya yang dilakukan BPBD Jawa Barat mengantisipasi bencana sesar lembang yakni meningkatkan kemampuan masing-masing individu agar bisa adaptif dengan kemampuan untuk mengevakuasi diri.

"Karena di wilayah banyak lokasi wisata alam, jadi tempat-tempat wisata alam harus mandiri dan mempersiapkan jalur evakuasi, terutama dan paling utama kemampuan masyarakat adaptif dengan kemampuan untuk evakuasi mandiri," ujar dia.

"Dibutuhkan teknologi"

Juanda menambahkan, baik sesar lembang atau sesar lokal lainnya, menghantui masyarakat Bandung Raya.

Untuk mendeteksi pergerakan sesar tersebut, pihaknya menyebut butuh teknologi terbarukan yang bisa mendeteksi pergerakan sebuah sesar.

"Kemajuan teknologi memang dibutuhkan untuk dapat mendeteksi sesar-sesar lokal, setelah makin maju ilmu pengetahuan teknologi yang digunakan baik satelit atau non satelit udah siap mendeteksi yang lokal," kata Budi.

Baca juga: 10 Rumah Rusak Akibat Gempa di Garut, Waspada Sesar Garsela

Selain itu, tenaga ahli yang menguasai soal sesar pun sangat diperlukan untuk membaca gejala.

"Tapi itu perlu tenaga ahli yang memang menangani itu kalau tidak di Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang menangani terkait kajian risiko dan ukuran-ukuran adanya sesar lokal," tambahnya.

"Mengenal Sesar Lembang"

Sesar Lembang
Sesar Lembang (Via Grid.ID)

Sesar Lembang adalah sebuah patahan geser aktif yang terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, yang mengalami pertemuan dengan Sesar Cimandiri di Padalarang.

Patahan ini memanjang dari Padalarang hingga Jatinangor yang kira kira memiliki jarak sekitar 29 Km.

Menurut BMKG, patahan ini bisa menyebabkan gempa berkekuatan sekitar 6,8 hingga 7 Skala ritcher.

Baca juga: Terdapat 3 Sesar Aktif di Jawa Barat, Salah Satunya Ada Sesar Tertua

Sesar Lembang sendiri terbagi menjadi dua Segmen (bagian), yakni Segmen barat dan Segmen timur sehingga gempa yang diakibatkan memiliki skala yang berbeda-beda. Pergerakkan Sesar Lembang mencapai 3 milimeter per tahun.

Akan tetapi, segmen-segmennya memiliki pergerakan tersendiri sehingga pergerakkan Sesar Lembang tidak Sempurna.

Meski demikian , kecepatan pergerakan Sesar Lembang selalu berubah-ubah.

Panjang Sesar Lembang adalah 29 km, namun dikutip dari Google Maps, panjang Sesar Lembang adalah 22 km melalui citra satelit.

Baca juga: Kenali Potensi Bahaya Sesar Cugenang yang Kembali Memicu Gempa di Cianjur, Berikut Penjelasannya

Riset lain juga mengatakan bahwa panjang Sesar Lembang adalah antara 20 - 27 km, karena masalah tersebut sebuah teknologi mutakhir yang dibantu teknologi penginderaan jarak jauh LIDAR (Light Detectin and Ranging) memperkirakkan bahwa total panjang Sesar Lembang yang diketahui adalah 29 km karena dari nol dari barat.

Sesar Lembang membentang dari daerah Padalarang, kemudian melewati Ngamprah, Cihideung, Lembang, dan Bukit Batu Lonceng (Cimenyan).

Sedangkan timur melewati Desa Cipanjalu, Kecamatan Cilengkrang, hingga Kabupaten Bandung.(*)

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di : Google News

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved