Cerita Aldi, Masuk Kuliah Modal Nekat Hingga Bisa Dirikan Wedding Organizer

Satu mahasiswa asal Pangandaran Aldi Nur Fadillah (23) rela bekerja sambil kuliah untuk menggapai cita-citanya.

Editor: ferri amiril
tribunpriangan.com/padna
Aldi Nur Fadillah mahasiswa asal Pangandaran 

Aldi mengaku ingin kembali kuliah karena hatinya tersayat akibat ada orang yang bicara soal tingkat pendidikan SMK sulit cari kerja.

"Dulu pas waktu ada yang bilang lulusan SMK bisa kerja apa, saya sakit hati banget. Tapi, sabar karena mungkin cobaan Allah menggembleng saya," katanya.

Perjalanannya untuk kuliah tidaklah mudah karena keterbatasan ekonomi dan harus bekerja dulu selama 1 tahun di tahun 2019.

"Setahun, dulu saya kerja. Akhir tahun 2019 saya daftar kuliah di Unigal Ciamis," ujarnya.

Sebelum daftar ke Ciamis Aldi sempat keterima di UIN Bandung, namun karena terkendala biaya akhirnya tidak diteruskan.

"Sempat daftar dulu dan masuk jalur PMB UIN, namun saat itu harus bayar lumayan gede, akhirnya saya menahan keinginan dan pulang ke Pangandaran," ucapnya.

Akhir tahun 2019 Aldi daftar di Unigal Ciamis sebagai mahasiswa Gap Year, meskipun telat setahun baginya tidak ada kata terlambat.

"Saya ingat dulu enggak bilang orang tua mau kuliah, cuman saya daftar langsung. Pas udah satu semester orang tua baru tahu saya kuliah," katanya.

Aldi mengatakan waktu daftar kuliah hanya pegang uang Rp 1,5 juta. Itupun, cukup buat DP pendaftaran mahasiswa baru."Saya, dulu hanya modal nekat untuk kuliah itu," kata Aldi.

Pembayaran kuliah pada semester awal, Aldi mengaku sempat bingung karena belum punya kerja, tapi masuk kelas karyawan.

Tahun 2019 itu, saat awal daftar kuliah sempat bingung karena masih nyari kerjaan yang bisa sambil kuliah.

"Waktu itu sama teman-teman organisasi di Mojang-Jajaka Pangandaran mendirikan Wedding Organizer. Awalnya iseng sih, karena bergerak di dunia event coba ke acara hajatan," ucapnya.

Awalnya, lanjut Ia, sama sekali tidak terlintas bisa bergelut di dunia entertainment atau penyelenggara acara nikahan.

"Dulu, kami hanya berlima itupun pelanggan pertama merupakan teman sendiri. Karena, sulit sekali membuat orang percaya kepada kita untuk menyelenggarakan acara pernikahan," ujarnya.

"Awal tahun 2020, wedding organizer yang bernama my wedding organizer kami terus berkembang. Dan menjadi prmotor WO di Pangandaran," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved