Hampir Kewalahan, Warga di Pangandaran Berhasil Tangkap Ular Sanca Besar yang Tengah Mangsa Ayam

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Warga di Pangandaran digegerkan oleh adanya seekor ular sanca berbadan besar.

Persitiwa ini terjadi di Kampung Cileuweung RT 07 RW 02 Dusun Cibuluh 1, Desa Cibuluh, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran.

Warga menemukan ular sanca tersebut ketika sedang memangsa seekor ayam kampung yang berada di dalam kandang milik warga setempat, Rabu (4/1/2023), sekitar pukul 20:00 WIB.

Baca juga: Curug Bojong Pangandaran, Destinasi Wisata Pesona Air Terjun Instagramable yang Wajib Kamu Kunjungi

"Waktu mau memangsa, terus banyak ayam lain yang keluar dari kandang sambil berkokok. Karena pemilik merasa heran dan curiga, kemudian melihat sekitar kandang. Ternyata, ada ular sanca besar yang sedang memakan seekor ayam," ujar Kepala Dusun Cibuluh 1, Germanto melalui WhatsApp, Kamis (5/1/2023) siang.

Karena merasa takut, pemilik ayam meminta bantuan ke beberapa tetangga yang berada di lingkungannya.

Kemudian banyak warga berdatangan dan menangkap ular sanca yang masih berada di kandang ayam.

Baca juga: Curug Bojong Pangandaran, Salah Satu Pesona Air Terjun Instagramable Yang Wajib Kamu Kunjungi

"Saat menangkap ular, warga sempat kewalahan karena ularnya berukuran besar dan masih berada di dalam kandang," katanya.

Namun, akhirnya warga yang berjumlah lima orang bisa menangkap ular sanca besar dan sempat dibawa ke pos ronda malam.

"Kalau sekarang, ularnya sudah diamankan di samping rumah saya. Panjang ular kurang lebih sekitar empat meteran. Kalau bobotnya enggak tahu, pokonya berat dan harus dibawa oleh lima orang," ucapnya.

Baca juga: Kasus Kekerasan Anak di Pangandaran Naik pada 2022, DKBP3A: Rata-rata Pelaku Adalah Kerabat Korban

Kata Germanto, penemuan ular sanca berukuran besar tersebut jarang ditemukan oleh warga setempat.

"Makanya, saat mau menangkap warga juga ketakutan karena baru pertama kali. Itu juga menangkap ularnya karena terpaksa," kata Germanto. (*)