Hari Pahlawan, Bupati Pangandaran: Kita Harus Lanjutkan Perjuangan dengan Karya dan Aksi Nyata

Tercatat, ada 31 makam di TMP Pangandaran yang merupakan tempat peristirahatan para pejuang kemerdekaan.

Penulis: Padna | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Padna
TABUR BUNGA - Bupati Pangandaran Citra Pitriyami melakukan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Senin (10/11/2025) pagi di momen Hari Pahlawan. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Bupati Pangandaran Hj Citra Pitriyami memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Senin (10/11/2025) pagi.

Upacara itu dihadiri oleh Wakil Bupati Ino Darsono, Ketua DPRD Asep Noordin, Wakil Ketua DPRD Dede Sutiswa, Dandim 0625 Pangandaran Letkol Czi Ibnu Muntaha, Wakapolres Kompol Usep Supiyan, anggota TNI–Polri, para pejabat lingkup Pemkab Pangandaran, serta para pelajar.

Usai upacara, kegiatan dilanjutkan dengan tabur bunga di makam para pahlawan. 

Tercatat, ada 31 makam di TMP Pangandaran yang merupakan tempat peristirahatan para pejuang kemerdekaan.

Baca juga: Warga di Pangandaran Senang Ada Cek Kesehatan Hewan Gratis di Kantor Dinas Pertanian

Bupati Citra menyampaikan, peringatan Hari Pahlawan bukan sekadar seremonial melainkan momentum mengenang dan meneladani semangat perjuangan para pahlawan.

"Kegiatan ini bukan hanya memperingati, tapi mengenang perjuangan para pahlawan. Sebagai generasi penerus, kita harus melanjutkan perjuangan mereka dengan karya dan aksi nyata," ujar Citra dalam sambutannya.

"Kita harus belajar dan bekerja dengan baik. Mari kita buktikan dengan karya-karya nyata," katanya.

Upacara tersebut juga dihadiri sejumlah anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI). Satu di antaranya bernama Ading, veteran kelahiran tahun 1926 yang masih aktif mengikuti kegiatan kenegaraan.

Ading mengaku pernah menyaksikan langsung masa penjajahan Belanda, Jepang, Sekutu, hingga peristiwa gerombolan tahun 1965 di wilayah Pangandaran.

"Teman-teman seangkatan saya sudah meninggal semua, tinggal saya yang masih hidup," ucap Ading dengan terbata-bata.

"Dulu Pangandaran lebih gawat, rakyat hancur dan banyak yang tertembak. Kami harus bersembunyi dari penjajah,” kenangnya penuh haru.

Di usia senjanya, Ading yang telah menerima berbagai penghargaan, termasuk Bintang Gerilya, berpesan kepada generasi muda agar terus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta berpegang teguh pada Pancasila dan UUD 1945.

"Pesan saya untuk anak muda, jaga dan amankan NKRI. Pegang teguh Undang - Undang 1945 dan Pancasila," ujarnya. (*)

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved