Kondisi Sungai Citanduy di Perbatasan Jabar Jateng yang Rendam Lahan Pertanian di Pangandaran

Air sungai tampak mengalir deras dari arah hulu dengan warna kuning kecoklatan. Debit air yang meningkat menyebabkan luapan di beberapa titik.

|
Penulis: Padna | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Padna
DEBIT AIR MENINGKAT - Kondisi debit air di Sungai Citanduy di wilayah perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah tepatnya di Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran yang meningkat pada Senin 10 November 2025 pagi. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Kondisi air Sungai Citanduy di wilayah perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah tepatnya di Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, yang pada Senin (10/11/2025) sekitar pukul 09.30 WIB, airnya mengalami peningkatan debit cukup tinggi.

Air sungai tampak mengalir deras dari arah hulu dengan warna kuning kecoklatan. Debit air yang meningkat menyebabkan luapan di beberapa titik.

Bahkan, membanjiri permukiman warga, jalan desa, dan sebagian jalan provinsi di wilayah Desa Pamotan.

Kenaikan debit air Sungai Citanduy dipicu oleh tingginya intensitas hujan di wilayah utara dan Kabupaten Cilacap. 

Baca juga: 22 Desa di 6 Kecamatan di Pangandaran Berisiko Tsunami, Ini Antisipasi BPBD

Sementara itu, kondisi muara di Palatar Agung, Desa Pamotan, yang cukup dangkal serta air laut yang sedang pasang turut memperparah luapan air sungai.

Seorang petani penggarap sawah yang terdampak banjir, Hermanto (51), mengaku merugi karena sawahnya baru saja ditanami.

"Kebanjiran, padahal ini baru tanam. Harusnya tanggul sungainya ditinggikan," ujar Hermanto kepada Tribun Jabar di samping sungai Citanduy itu, Senin pagi.

Akibat terdampak banjir luapan air sungai Citanduy, Ia harus menanam ulang benih padi di lahan sawahnya."Yang lain juga sama harus tanam ulang," katanya.

Selain di Kalipucang, luapan air Sungai Citanduy juga berdampak hingga wilayah Kecamatan Patimuan, Kabupaten Cilacap. 

Kepala Desa Pamotan, Andi Suwandi, berharap, ada langkah cepat dilakukan pihak BBWS Citanduy agar kerugian warga tidak semakin besar dan tidak terulang.

"Kami mohon BBWS Citanduy segera bertindak, karena banyak petani dan rumah warga yang terdampak setiap kali banjir datang," ucap Andi.

 

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved