Naskah Khutbah Jumat
Khutbah Jumat 21 November 2025: Waktu Adalah Pedang Bermata Dua, Jadilah Amanah atau Mati Sia-sia
Naskah Khutbah Jumat 21 November 2025: Waktu Adalah Pedang Bermata Dua, Jadilah Amanah atau Mati Sia-sia
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Mereka adalah orang yang beriman, beramal saleh, saling menasihati untuk kebaikan dan kesabaran. Syekh Nawawi mengibaratkan mereka sebagai orang yang tidak merugi dalam bertransaksi dengan Allah SWT. Simak penjelasan Syekh Nawawi berikut:
إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحاتِ فإِنَّهُمْ فِيْ تِجَارَةٍ لَنْ تَبُوْرَ حَيْثُ اسْتَبْدَلُوْا الْبَاقِيَاتِ الصَّالِحَاتِ بِالْغَادِيَّاتِ الرَّائِحَاتِ، وَتَواصَوْا بِالْحَقِّ أيْ تَحَاثَوْا بِكُلِّ مَا حَكَمَ الشَّرْعُ بِصِحَّتِهِ مِنْ عِلْمٍ وَعَمَلٍ وَتَواصَوْا بِالصَّبْرِ (٣) أيْ تَحَاثَوْا بِالصَّبْرِ عَلَى أَدَاءِ فَرَائِضِ اللهِ وَاجْتِنَابِ مَعَاصِيْهِ
Artinya: “Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka berada dalam transaksi jual beli yang tidak ada kerugian di dalamnya sebab mereka menukar amal-amal saleh dengan kehidupan yang baik. Saling menasihati untuk kebenaran yakni menasihati sesuai dengan aturan syariat baik dalam keilmuan maupun amal perbuatan, serta saling menasihati dengan kesabaran dalam melaksanakan kewajiban dari Allah dan menjauhi larangan-Nya.”
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Salah satu anugerah paling berharga yang Allah berikan kepada kita semua adalah nikmat waktu. Namun sayangnya, tidak semua orang mampu memanfaatkannya dengan baik. Padahal, dalam Islam, waktu bukan hanya dianggap sebagai karunia, tapi juga amanah yang akan dimintai pertanggungjawabannya. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk menjadi pribadi yang produktif.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 21 November 2025: Mari Permudah Urusan Orang Lain
Artinya, kita didorong untuk mampu mengelola waktu secara seimbang, antara ibadah, bekerja, menuntut ilmu, dan berkontribusi dalam kegiatan sosial. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberikan teladan yang jelas tentang bagaimana cara menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya, salah satunya adalah dengan meninggalkan segala sesuatu yang tidak bermanfaat.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيْهِ
Artinya: “Di antara tanda Islam berpengaruh baik terhadap seseorang adalah ia meninggalkan hal yang tidak bermanfaat.” (HR. Tirmidzi)
Dari hadits tersebut, kita bisa memahami bahwa salah satu tanda keislaman seseorang yang baik adalah kesadarannya untuk meninggalkan hal-hal yang sia-sia, yang tidak membawa manfaat. Seorang muslim sejati adalah mereka yang menjadikan setiap detik kehidupannya sebagai bagian dari ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Sebagai penutup, mari kita sama-sama menjadikan waktu sebagai ladang amal dan investasi akhirat. Kita perlu terus mengevaluasi bagaimana kita mengisi waktu, agar tidak berlalu begitu saja tanpa makna. Ingatlah, waktu adalah aset yang tidak bisa dibeli, tidak bisa diulang, dan tidak akan menunggu siapa pun. Berikut beberapa hal yang bisa menjadi pedoman agar kita menjadi muslim yang produktif dan tidak tergolong sebagai orang-orang yang merugi: Buatlah perencanaan harian dan susun skala prioritas, lalu isi dengan aktivitas yang positif seperti membaca, menulis, berdzikir, dan amal ibadah lainnya.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 21 November 2025: Berhentilah Berbuat Zalim Kepada Siapa Pun Terutama Sesama
Niatkan setiap aktivitas positif, baik bekerja, belajar, maupun membantu sesama, sebagai bentuk ibadah kepada Allah. Hindarilah pemborosan waktu, termasuk penggunaan media sosial yang berlebihan, serta kegiatan yang tidak bermanfaat. Manfaatkan waktu luang untuk menambah ilmu agama dan meningkatkan kualitas diri, baik secara spiritual maupun sosial.
Semoga kita semua termasuk ke dalam hamba-hamba Allah yang pandai memanfaatkan waktu. Semoga setiap detik hidup kita menjadi bernilai dan membawa manfaat, diberi kekuatan untuk terus berada dalam ketaatan, dijauhkan dari sifat malas dan menunda-nunda, serta tergolong dalam golongan orang-orang yang selamat dari kerugian. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
Khutbah II
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/priangan/foto/bank/originals/Salat-Berjamaah-di-Masjid.jpg)