Breaking News

Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 31 Oktober 2025: Pandangan Islam Tentang Sikap Berhemat

Berikut Ini Dia Naskah Khutbah Jumat 31 Oktober 2025: Pandangan Islam Tentang Sikap Berhemat

Tribunpontianak.co.id
NASKAH KHUTBAH JUMAT - Naskah Khutbah Jumat 31 Oktober 2025: Pandangan Islam Tentang Sikap Berhemat 

Selain itu, hemat adalah sikap hidup yang mampu mengatur harta benda yang dimilikinya agar berguna sesuai kebutuhan. Dikarenakan kebutuhan manusia tidak kenal pangkal ujungnya, maka pola hidup hemat harus mengedepankan skala prioritas sebagai pijakannya agar dapat terarah dan terencana.

Sebagai contoh, seorang yang membeli sendal sebanyak sepuluh pasang untuk dirinya sendiri dianggap telah melakukan pemborosan. Sebab, sepasang sendal saja sebenarnya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan dua kakinya. Begitu pula seorang direktur yang menyediakan mobil dinas untuk setiap pegawainya dianggap sebagai orang yang boros, jika hal itu mengakibatkan perusahaannya goncang disebabkan banyak hutang.

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 24 Oktober 2025: Bijaklah dalam Menyebarkan Pengetahuan

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Ada sebagian orang yang memahami hidup hemat dengan kekikiran. Ia merasa berat mengeluarkan hartanya untuk mendukung kegiatan ibadah, membantu fakir miskin, menyantuni yatim piatu, dan menolong orang-orang yang membutuhkan. Ia berkeyakinan bahwa hartanya akan bertambah banyak jika dikelola dan dikumpulkan, tanpa sepeser pun diberikan kepada orang lain. Ia menganggap hal itu sebagai bentuk penghematan, padahal kenyataannya adalah kekikiran.

وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُوْلَةً اِلٰى عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُوْمًا مَّحْسُوْرًا (٢٩)

Artinya:“Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.” (QS. al-Isra,17: 29)

Ayat tersebut dengan tegas melarang umat manusia untuk hidup kikir dan boros. Kekikiran dan keborosan pada akhirnya akan mengantarkan mereka ke jurang penyesalan yang sangat memilukan. Manusia yang kikir biasanya akan dijauhi oleh manusia lainnya.

Meskipun hartanya berlimpah, ia susah sekali mendapatkan ketenangan dan keberkahan dalam hidupnya. Allah telah menjauhkan rahmat darinya.  Maka dalam usahanya, ia akan terus merasa kurang, tanpa mengenal cukup dan puas dengan karunia-Nya, sehingga ia diperbudak oleh hawa nafsu dunia dan menjadi antek-antek setan.

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 24 Oktober 2025: Umur Terbaik adalah yang Diberkati Allah SWT

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Adapun manusia yang boros, glamor, dan berlebihan dalam menggunakan fasilitas yang dimilikinya, ia suatu saat akan mendapatkan masa krisis yang berkepanjangan. Setelah semua hartanya habis tanpa tersisa, maka ia pun menyesali semuanya dan hidup merana. Oleh karena itu, konsep Islam jelas yaitu menerapkan pola hidup hemat, sederhana, tidak terlalu kikir, dan tidak terlalu boros.

Dalam Islam, semua harta yang dimiliki manusia adalah titipan (amanah) dari Allah s.w.t. yang harus ditunaikan dengan sebaik-baiknya. Ditunaikan di sini artinya dipergunakan untuk kepentingan yang bersifat urgen, bernilai manfaat dan kebaikan. Bahkan di antara harta tersebut terdapat hak fakir miskin, anak yatim, dan kerabat-kerabat yang membutuhkan. Hak-hak mereka itu harus diberikan.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 24 Oktober 2025: Tenang dalam Takdir dan Teguh dalam Ikhtiar

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Dengan demikian, hidup sejahtera tidak menjadi monopoli orang-orang kaya, melainkan juga rakyat jelata.

وَاٰتِ ذَا الْقُرْبٰى حَقَّه وَالْمِسْكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيْرًا (٢٦)  اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ ۗوَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا (٢٧)

Artinya:“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. al-Isra,17: 26–27)

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

 

Khutbah 2

   اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا   أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ   اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ  

 

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved