Mamay S Salim: Bagi EIGER Tebing Citatah 125 Adalah Ruang Belajar, Bangun Karakter dan Ruang Budaya

Mamay S Salim: Bagi EIGER Tebing Citatah 125 Adalah Ruang Belajar, Bangun Karakter dan Ruang Budaya

|
Editor: ferri amiril
istimewa
INDONESIA CLIMBING - Senior Advisor EIGER Mamay S. Salim (tengah) bersama Anggota DPRD Jabar Tom Maskun membuka Indonesia Climbing Festival (ICF) 2025 di Tebing 125 Citatah, Padalarang, KBB (Sabtu 15/11/2025) 

Berbagai kategori lomba yang dipertandingkan antara lain, Climbing Enduro Putra/Putri (Umum), Climbing Enduro Mapala (Top Rope), Ascending (Tim Mapala atau Sispala), Boulder Pemula Putra/Putri (Nonatlet), Flash Challenge Putra/Putri (Umum), Speed Climbing Putra/Putri (Umum), Rock Master Mapala atau Tim (50 Up)

Selain kompetisi, salah satu atraksi yang menyita perhatian publik adalah pertunjukan tari tebing oleh tiga penarij yang menampilkan gerakan akrobatik di ketinggian sekitar 30 meter.
 Konsep ini sebagai kolaborasi unik antara olahraga ekstrem dan kesenian.

Ini yang pertama kali di Indonesia , bahwa panjat tebing bisa menjadi platform yang mempersatukan olahraga, seni, dan budaya

Ditempat yang sama Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat Fraksi PDIP, Tom Maskun, menilai olahraga panjat tebing memiliki potensi besar sebagai daya tarik wisata alam. Terlebih, Citatah berada di kawasan karst yang memiliki nilai geologi, budaya, sekaligus ekonomi.

“Selain menjadi daya tarik masyarakat, kegiatan ini sekaligus mengingatkan kita untuk menjaga keaslian alam di sini. Ini harus dijaga,” kata Tom.

Ia menegaskan pihaknya akan mendorong pemerintah agar lebih fokus memperhatikan dan mengembangkan kawasan Citatah sebagai destinasi wisata olahraga dan edukasi.

“Perlu kolaborasi agar manfaatnya tidak hanya bagi olahraga, tetapi juga bagi warga sekitar melalui sektor wisata alam yang berkelanjutan,” ujarnya.

Ketua FPTI Jawa Barat, Djati Pranoto, menyebut festival ini sebagai momentum penting untuk memperkuat jejaring dan merayakan capaian komunitas.

“Festival ini adalah ruang untuk menunjukkan keterampilan, menjalin silaturahmi, dan membangun jaringan panjat yang solid. Tempat untuk merayakan kebersamaan kita sebagai keluarga panjat Indonesia,” kata Djati.(*)

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved