Reaktivasi Jalur KA di Jabar

KDM Siapkan Rp 8 T untuk Reaktivasi Jalur KA Banjar–Pangandaran, Ekonom Unpar Angkat Bicara

Pemprov Jabar dan PT KAI tengah menyiapkan proyek reaktivasi jalur kereta api yang akan menghubungkan Jakarta, Banjar, hingga Pangandaran

|
Editor: Dedy Herdiana
KOMPAS.com/Candra Nugraha
REAKTIVASI JALUR KA - Kereta Api (KA) Pangandaran saat diluncurkan PT KAI untuk melayani penumpang jurusan Banjar-Bandung-Jakarta, di Stasiun Banjar, Rabu 2 Januari 2019. Kini Pemprov Jabar dan PT KAI tengah menyiapkan proyek besar infrastruktur transportasi berupa reaktivasi jalur kereta api yang akan menghubungkan Jakarta, Banjar, hingga Pangandaran. 

Ringkasan Berita:
  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama PT KAI menyiapkan proyek reaktivasi jalur kereta api Jakarta - Banja r- Pangandaran dengan nilai investasi sekitar Rp 8 triliun
  • Proyek ini akan dimulai tahun depan dan ditargetkan selesai dalam tiga tahun tanpa perlu pembebasan lahan baru karena memanfaatkan jalur eksisting.
  • Ekonom Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Aknolt Kristian Pakpahan, mengharapkan bisa melahirkan tiga hal positif bagi masyarakat.

 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) tengah menyiapkan proyek besar infrastruktur transportasi berupa reaktivasi jalur kereta api yang akan menghubungkan Jakarta, Banjar, hingga Pangandaran.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkapkan bahwa anggaran untuk proyek tersebut telah disiapkan sekitar Rp8 triliun. 

Dana ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat, bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota melalui skema investasi bersama PT KAI.

Dikatakan Dedi, pemerintah daerah akan berinvestasi dalam pembangunan rel, sistem sinyal, serta modifikasi kereta api.

Proyek ini, rencananya akan dimulai tahun depan atau 2026 dan ditargetkan selesai dalam waktu tiga tahun atau 2029.

“Pemprov dan PT KAI. Nanti biayanya dari Pemprov dan nanti kita saya akan ajak juga Kabupaten/Kota, karena ini kan bagian dari upaya untuk untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten/kota,” ujar Dedi, Jumat (7/11/2025).

Baca juga: Reaktivasi Jalur Kereta Api ke Pangandaran Habiskan Rp 8 Triliun, 2029 Tahun Baru Beres

Menyoroti rencana reaktivasi jalur kereta api Banjar–Pangandaran ini, ekonom Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Aknolt Kristian Pakpahan, mengharapkan bisa melahirkan tiga hal positif bagi masyarakat.

“Pertama, jalur ini diharapkan dapat mendorong pemerataan pembangunan ekonomi di Jawa Barat yang selama ini terpusat di Bandung, Bodetabek, dan wilayah pantura. Padahal, wilayah selatan Jawa Barat juga memiliki potensi ekonomi yang besar, seperti sektor perkebunan, kopi dan teh serta sektor perikanan di Pangandaran,” ujar Aknolt saat dihubungi, Jumat (7/11/2025).

Selain itu, kata Aknolt, reaktivasi jalur ini juga diyakini akan mendongkrak sektor pariwisata. 

Pangandaran dan sekitarnya memiliki daya tarik wisata alam yang besar, namun selama ini kurang didukung oleh kemudahan akses transportasi. 

“Pada saat proyek revitalisasi Pantai Pangandaran, Gubernur Jabar saat itu Ridwan Kamil sempat berharap pantai ini dapat menjadi Hawaii-nya Indonesia. Wisatawan dari Jakarta atau Bandung harus menempuh perjalanan darat selama 7 hingga 10 jam. Dengan jalur kereta api yang aktif kembali, tentu wisatawan akan lebih mudah berkunjung,” tuturnya.

Pengamat Ekonomi Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung, Aknolt Kristian Pakpahan.
Pengamat Ekonomi Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung, Aknolt Kristian Pakpahan. (dokumentasi pribadi)

Namun, Aknolt menekankan pentingnya kesiapan transportasi umum di wilayah Pangandaran dan sekitarnya untuk mendukung mobilitas wisatawan yang datang dengan kereta.

Tujuan ketiga dari proyek ini, lanjutnya, adalah untuk mempermudah mobilitas masyarakat dari wilayah selatan menuju utara Jawa Barat, sekaligus mempercepat aktivitas ekonomi antarwilayah. 

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved