Banjir di Banjaran Wetan

250 Keluarga di Banjaran Wetan Terdampak Banjir, Warga Bersihkan Lumpur dan Sampah

warga mulai membersihkan lumpur dan sampah-sampah pascabanjir yang merendam Desa Banjaran Wetan, ada 250 rumah yang terdampak

Editor: Machmud Mubarok
Tribun Jabar / Adi Ramadhan Pratama.
BERSIHKAN LUMPUR BANJIR - Masyarakat di Kampung Blok Desa, Desa Banjaran Wetan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung membersihkan lumpur dan sampah pasca-banjir yang merendam wilayahnya, Jumat (31/10/2025). Sedikitnya 250 rumah terdampak oleh banjir tersebut. 

Ringkasan Berita:
  • Banjir melanda Desa Banjaran Wetan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, pada Kamis (30/10/2025) sore akibat meluapnya Sungai Cikapundung setelah hujan deras.
  • Sekitar 250 keluarga terdampak di lima RW (RW 1, 2, 3, 6, dan 7).
  • Rata-rata 1,5 meter, lebih rendah dibanding banjir tahun 2024 yang mencapai 2–3 meter.

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama 

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Pascabanjir yang sempat merendam permukiman  di Desa Banjaran Wetan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, warga mulai melakukan pembersihan lumpur dan sampah-sampah yang terbawa banjir, Jumat (31/10/2025).

Diketahui sebelumnya, Desa Banjaran Wetan mengalami banjir usai air sungai Cikapundung meluap akibat hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (30/10/2025) sore.

Kepala Desa Banjaran Wetan, Ujang Kusnadi mengatakan, banjir yang melanda wilayahnya tersebut membuat sekitar 250 keluarga mengalami dampak.

"Kemarin yang terdampak itu semuanya ada 5 RW, seperti di RW 1, RW 2, RW 3, RW 7 dan RW 6. Kurang lebih yang kena dampak banjir itu kemarin sekitar 250 keluarga," ujarnya kepada Tribun Jabar, Jumat (31/10/2025).

Ujang menyebutkan untuk tingkat ketinggian banjir di lima RW yang terdampak tersebut, rata-rata mencapai 150 sentimeter atau 1,5 meter.

"Banjir yang kemarin hanya 1,5 meter. Paling yang itu ada di RW 1, RW 2, RW 7. Jadi lebih rendah dibanding tahun 2024, yang mana waktu itu setiap rumah hampir terendam 2 sampai 3 meter," katanya.

Lebih lanjut, Ujang mengungkapkan bahwa banjir kali ini tidak menelan korban jiwa ataupun luka-luka. Bahkan dirinya mengklaim, bangunan di desanya tersebut tidak ada yang mengalami kerusakan.

"Alhamdulillah karena kita belajar dari kejadian di tahun 2024 kemarin, kita sudah sering mengadakan sosialisasi tentang tanggap darurat bencana. Jadi tidak ada luka ataupun korban jiwa," ucapnya.

Baca juga: Eneng Yulianti Bawa Ibu dan Anak Selamatkan Diri Saat Banjir Bandang Terjang Cisolok Sukabumi

Baca juga: 3 Kecamatan di Kabupaten Bandung Terendam Banjir, BPBD Imbau Masyarakat Waspada

Ujang mengatakan bahwa pascabanjir yang menghantam desa-nya, bantuan dari berbagai pihak khususnya dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung sudah mulai mengalir.

"Kemarin kita koordinasi melalui dinas-dinas yang ada di Kabupaten Bandung dengan PMI, BPBD, dan Dinsos. Alhamdulillah responnya langsung," ujarnya.

Prioritaskan Normalisasi Sungai

Sebelumnya di tempat terpisah, Bupati Bandung, Dadang Supriatna berkomitmen untuk menuntaskan permasalahan banjir dengan memprioritaskan normalisasi sejumlah aliran sungai di Kecamatan Dayeuhkolot.

Salah satu sungai yang akan dinormalisasi, yaitu sungai yang berada di depan PT Metro Garmin Dayeuhkolot. 

Lokasi tersebut menjadi salah satu titik radang banjir yang menjamur di wilayah Kecamatan Dayeuhkolot.

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan perusahaan terkait untuk melakukan normalisasi. 

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved