Gazebo Unsil Ambruk Timpa Mahasiswa

Analisis Awal Gazebo Unsil Ambruk: Disebut-sebut Rangka Baja Ringan Hingga Ada Retakan

Soal gazebo Unsil ambruk, dijelaskan konstruksi baja ringan yang menopang genting tanah liat, termasuk Rektorat sebut ada retakan tapi tak ada laporan

|
Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Jaenal Abidin
ANALISIS AWAL - Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pemeliharaan Kampus Unsil Tasikmalaya, Mohammad Syarif Al-Huseiny ketika ditemui wartawan TribunPriangan.com, setelah melihat bangunan gazebo yang ambruk, Senin (17/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Sejumlah dugaan penyebab ambruknya bangunan gazebo Unsil terus didalami
  • Tim gabungan dari Polres Tasikmalaya Kota dan Identifikasi Satreskrim, internal Kampus hingga perwakilan dari Kementerian PUPR ikut turun melakukan investigasi
  • Rektorat sebut ada retakan tapi tidak ada laporan

 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 

TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Sejumlah dugaan berdasarkan analisis awal mulai muncul terkait ambruknya bangunan gazebo Universitas Siliwangi ( Unsil) Tasikmalaya.

Mulai dari akibat cuaca ekstrem akhir-akhir ini, kelemahan struktur atau lainnya, atau dari kelemahan pemeliharaan. Hingga dijelaskan terkait konstruksi baja ringan yang menopang genting tanah liat, termasuk pihak Rektorat yang menyebut ada retakan tapi tidak ada laporan.

Diketahui bangunan gazebo Unsil ambruk menimpa 17 mahasiswa yang sedang berkegiatan di gazebo tersebut pada Minggu (16/11/2025) pukul 12.55 WIB.

Hingga kini, Selasa (18/11/2025) seorang mahasiswi masih menjalani perawatan di RSUD Dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.

Baca juga: Reina Alami Retak Tulang Pipi dan Harus Operasi Bedah Mulut, Korban Gazebo Unsil Ambruk

Pada Senin (17/11/2025), tim gabungan dari Polres Tasikmalaya Kota dan Identifikasi Satreskrim, internal Kampus hingga perwakilan dari Kementrian PUPR ikut turun melakukan investigasi.

"Mungkin dari pandangan awal kita belum melihat secara dalam penyebab dari runtuhnya bangunan ini, cuma kita pihak Sapras Unsil masih mencari penyebab teknisnya seperti apa," ungkap pejabat pembuat komitmen (PPK) Pemeliharaan Kampus Unsil Tasikmalaya Mohammad Syarif Al-Huseiny ketika ditemui wartawan TribunPriangan.com, setelah melihat bangunan gazebo yang ambruk, Senin (17/11/2025).

Syarif menjelaskan, kalau secara dokumen bangunan ini semuanya sudah memenuhi syarat, ada perhitungan struktur dan kemudian spesifikasi bahan sesuai dengan yang jadi ketentuan.

"Cuma kita masih melihat apakah ini dari cuaca akhir-akhir ini agak jelek, mungkin ada kelemahan struktur atau lainnya, atau dari kelemahan pemeliharaan, cuma kita masih belum menyimpulkan secara dalam," jelas Syarif.

Syarif menambahkan, untuk konstruksi baja ringan ditopang oleh genting tanah liat tetap kuat dan tak ada kesalahan teknis. Karena sudah diperhitungkan sejak awal.

"Kalau dari sisi konstruksi baja ringan yang dipake penutup atap genting sangat umum digunakan di perumahan, sebenarnya tidak ada masalah di struktur atapnya," jelas Syarif.

Selain itu untuk penopang tiang pun menggunakan dobel dan tidak ada yang tunggal, sehingga secara konstruksi kuat menopang bahan yang keras.

"Kalau melihat dari struktur yang kita gunakan semuanya dobel, kuda-kudanya dobel dan tidak tunggal karena kita tahu akan dipake yang keras, sehingga kita rapatkan, kemudian di rangka juga dobel," pungkasnya.

Namun ia menuturkan tidak ada kayu dari bahan konstruksi bangunan gazebo. Karena semuanya menggunakan baja ringan.

"Tidak ada rangka kayu, semuanya pake baja ringan dan memang setahu saya sih ini belum ada renovasi sejak tahun 2019, kalau dihitung sudah hampir 6 tahunan," tambahnya.

Kejadian ini juga membuat semua pihak turun, termasuk dari Kementrian PUPR ikut melakukan investigasi ambruknya bangunan gazebo.

"Yang sudah datang itu dari dinas PUPR pusat, Polres Kota Tasikmalaya, internal kampus turun langsung dan kita terbuka kapanpun ditanya soal ini," ungkap Syarif.

Baca juga: Dianggap Lalai, Presma Unsil Tasik Minta Rektorat Cek Kondisi Semua Bangunan Kampus

Ada Retakan

Wakil Rektor II Unsil Tasikmalaya mengungkapkan bangunan gazebo FKIP ternyata sudah ada keretakan sebelum ambruk dan menimpa belasan mahasiswa, Senin (17/11/2025).

Selain itu pihak Rektorat pun sedang melakukan pengkajian langsung oleh tim ahli kampus Universitas Siliwangi untuk mengetahui penyebab ambruknya bangunan gazebo.

"Gazebo itu tidak ada yang lapor, tidak ada keluhan secara fisik tidak ada masalah, hanya pas hari itu sebelum kejadian sudah ada retakan, tapi sayangnya ga laporan, kalau lapor pasti kami juga akan larang," ungkap Wakil Rektor II Unsil Tasikmalaya Gumilar Mulya ketika ditemui wartawan di ruangannya.

Terkait adanya retakan tersebut, Gumilar tidak menjelaskan secara rinci.

Gumilar hanya menjelaskan, bahwa ia bukan ahli di bidang konstruksi.

Yang diketahuinya bahwa bangunan gazebo itu dibangun pada tahun 2019, dan tidak menunjukan tanda-tanda adanya kerusakan yang sebelumnya dan tiap hari dipakai kegiatan mahasiswa.

"Mengenai konstruksi harus ditanyakan ke PPK Unsil karena saya masih menunggu untuk segera dikaji para ahlinya, bagaimana keadaan konstruksi," ucapnya.

Soal pemeliharaan, ia menambahkan di setiap fakultas ada unitnya untuk melakukan pemeriksaan konstruksi bangunan secara berkala.

"Kami ada anggaran pemeliharaan kalau sudah keliatan rusak pasti diperbaiki bangunan ini, dan semua diwajibkan ada staf untuk memeriksa bangunan serta kelas," jelas Gumilar.

Ia juga mengklaim untuk konstruksi bangunan itu bagus, sehingga mau direnovasi pun tidak ada. Tapi tentu ini menjadi evaluasi rektorat terkait kejadian.

"Evaluasi pasti, semua yang pakai baja ringan dicek lagi. Jangan sampai ada kejadian terulang," tegas Gumilar.

Ditanyai apakah ada bangunan ada yang lawas di area kampus Universitas Siliwangi ia menyebut semua bangunan sudah diperbaharui kecuali gedung Mandala.

"Kalau bangunan yang lawas FK sudah dirombak, hampir semua sudah diperbaharui, kecuali gedung Mandala yang lawas itu sudah ada dari sumbangan Suharto dan membutuhkan biayanya cukup besar renovasinya. Makanya setiap wisuda kita alihkan ke kampus dua di Tamansari," ucapnya.

Ia berharap ke depan harus hati-hati, karena tidak tahu musibah itu kapan terjadi seperti yang menimpa belasan mahasiswa FKIP.

"Evaluasi menyeluruh pasti dilakukan, yang jelas pihak rektorat pun terus melakukan pemantauan kondisi terkini baik mahasiswa dan bangunan di area Kampus," ucap Gumilar.(*)

Baca juga: Gazebo di Unsil Ambruk: Seorang Mahasiswa Masih Dirawat dan Polisi Selidiki Konstruksi Bangunan

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved