Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Batal Datang ke Cirebon, Program Abdi Nagri Pun Bubar
Acara Abdi Nagri Nganjang ka Warga batal digelar di Kota Cirebon setelah dipastikan agenda Dedi Mulyadi padat
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNPRIANGAN.COM.COM, CIREBON- Lapangan Kebon Pelok di Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, yang seharusnya menjadi pusat kegiatan Abdi Nagri Nganjang Ka Warga edisi ke-23, tampak lengang pada Jumat (10/10/2025) siang.
Tak ada tenda berdiri. Tak ada panggung berdiri.
Tak tampak pula kesibukan panitia seperti lazimnya menjelang kegiatan besar pemerintah.
Padahal, dua hari sebelumnya, lokasi ini disebut-sebut akan menjadi tempat berlangsungnya program pelayanan publik dan silaturahmi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan masyarakat Kota Cirebon.
Namun kenyataannya, kegiatan yang dinanti-nantikan itu mendadak batal.
“Ya bahwa kegiatan tersebut dibatalkan. Ya nggak jadi,” ujar Camat Harjamukti, Yuki Maulana, saat dikonfirmasi, Jumat (10/10/2025).
Yuki mengungkapkan, keputusan pembatalan diambil usai rapat koordinasi dengan tim dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada malam sebelumnya.
“Pembatalan (acara di Kebon Pelok) malam setelah rapat koordinasi dengan timnya,” ucapnya.
Baca juga: Punya Wilayah Luas, Bupati Tasik Minta Program Nganjang Ka Warga Bisa Digelar di Setiap Dapil
Menurutnya, alasan utama pembatalan disebabkan oleh kesibukan Gubernur Jawa Barat atau yang akrab disapa KDM.
“Kesibukan beliau,” jelas dia.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Cirebon bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Barat telah melakukan persiapan matang.
Rapat koordinasi bahkan sempat digelar di Aula Kecamatan Harjamukti pada Rabu (8/10) untuk membahas berbagai agenda acara.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspemkesra) Kota Cirebon, Sutikno, mengatakan, kegiatan Abdi Nagri seharusnya berlangsung selama dua hari, yakni 10 hingga 11 Oktober 2025.
“Jadi Jumat dibukanya dengan berbagai layanan publik, kemudian hari Sabtunya Pak Gubernur hadir langsung menyapa warga serta meninjau pelaksanaan,” kata Sutikno.
Program Abdi Nagri Nganjang Ka Warga merupakan agenda rutin Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang digelar di berbagai kabupaten/kota.
Tujuannya untuk mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat, sekaligus menjadi wadah pelayanan publik langsung.
Perwakilan Pemprov Jawa Barat, Sesep Hasyim, menyebut kegiatan ini semestinya menjadi momen penting bagi Gubernur untuk hadir di tengah warga.
“Saya kira seorang Gubernur harus tanggung jawab kepada warganya."
"Lewat pelayanan publik ini, gubernur bisa memberikan pelayanannya langsung di lapangan,” ujar Sesep.
Ia menambahkan, program ini juga menjadi sarana pemerintah dalam menyerap aspirasi masyarakat secara nyata.
“Targetnya semua isu masyarakat, seperti kesehatan, sosial, dan lainnya, bisa terserap langsung. Sehingga bapak tahu apa permasalahannya di lapangan,” ucapnya.
Namun, harapan itu kini harus tertunda.
Lapangan yang seharusnya ramai oleh tenda dan warga justru dibiarkan kosong tanpa aktivitas.
Hanya rumput hijau dan udara panas siang itu yang menjadi saksi, bahwa Abdi Nagri di Cirebon tak jadi digelar. (*)
Pembangunan PLTSa di Jawa Barat Bakal Dibiayai Danantara, Dedi Mulyadi: 2 Tahun Selesai |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Luncurkan Aplikasi “Nyari Gawe”, Upaya untuk Ciptakan Lapangan Kerja di Jabar |
![]() |
---|
Respons Menohok Ibu-ibu di Pangandaran Soal Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu |
![]() |
---|
Fenomena Bola Api di Langit Hebohkan Warga Jabar Termasuk di Pangandaran, Diduga Meteor Jatuh |
![]() |
---|
Pemkot Tasikmalaya Masih Kaji Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu dari Gubernur Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.