Pemkot Tasikmalaya Masih Kaji Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu dari Gubernur Dedi Mulyadi

Pemkot Tasikmalaya Masih Kaji Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu dari Gubernur Dedi Mulyadi

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: ferri amiril
tribunpriangan.com/jaenal abidin
MAISH KAJI - Pemkot Tasikmalaya Masih Kaji Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu dari Gubernur Dedi Mulyadi 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin

TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya menyatakan masih akan melakukan kajian terhadap Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu (Poe Ibu) yang baru saja dicanangkan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Gerakan sosial tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 149/PMD.03.04/KESRA tentang Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu (Poe Ibu) yang ditandatangani secara elektronik oleh Gubernur Jawa Barat pada 1 Oktober 2025.

SE ini ditujukan kepada Bupati/Wali Kota se-Jawa Barat, para Kepala Perangkat Daerah, serta Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat untuk berperan aktif dalam pelaksanaan gerakan tersebut di daerah masing-masing.

Viman: Spiritnya Baik, Tapi Harus Dikaji

Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan menilai surat edaran tersebut memiliki tujuan mulia, namun tetap perlu dilakukan kajian mendalam sebelum diterapkan.

“Itu kan surat edaran dari Pak Gubernur Jabar. Sebetulnya spiritnya baik, semangatnya baik, tujuannya juga baik. Tentunya akan kami kaji terlebih dahulu terkait surat edaran tersebut,” ujar Viman usai menghadiri rapat pimpinan di Balekota Tasikmalaya, Senin (6/10/2025).

Ia menegaskan Pemkot akan melihat respon masyarakat Kota Tasikmalaya, mengingat program tersebut melibatkan banyak pihak.

“Spiritnya untuk menghadirkan solusi, terutama bagi warga yang membutuhkan. Jadi dari Pemkot Tasikmalaya, surat edaran dan himbauan itu akan kita kaji dulu,” tambahnya.
 
Belum Ada Pembahasan Soal Pengelolaan Dana

Terkait sistem pengelolaan keuangan dari Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu, Viman menyebut belum ada pembahasan lebih lanjut.

“Nanti kita kaji dulu, karena memang belum terlalu detail. Yang pasti, kita lihat dulu bagaimana respon masyarakat serta kesiapan di tengah warga terkait sistem tersebut,” jelasnya.
Ia juga meyakini Gubernur Dedi Mulyadi akan mempertimbangkan kearifan lokal dan kesiapan tiap daerah sebelum gerakan ini dijalankan sepenuhnya.

“Pak Gubernur Jabar sangatlah bijak. Jadi kami yakin akan melihat kesiapan dan kearifan lokal di masing-masing daerah,” ucapnya.
 
Program Baru di Tasikmalaya

Lebih lanjut, Viman menyebut bahwa Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu merupakan hal baru bagi Kota Tasikmalaya.

“Kalau di Kota Tasikmalaya saya rasa belum ada program seperti ini,” tuturnya.
Gerakan ini, yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial, diharapkan menjadi langkah gotong royong warga Jabar untuk membantu masyarakat kurang mampu melalui kontribusi seribu rupiah setiap hari.

Namun, Pemkot Tasikmalaya memastikan akan melakukan kajian komprehensif sebelum menentukan langkah pelaksanaan di lapangan. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved