Kedatangan Listrik di Desa Pasirkiamis Garut Diabadikan dengan Nama Me'en

Bagi warga di Kampung Pasirkiamis, Desa Pasirkiamis, Kabupaten Garut, Jawa Barat datangnya listrik bukan sekadar kisah

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: ferri amiril
tribunpriangan.com/sidqi al ghifari
SEBUAH NAMA - Me'en atau Rahmat Abdul Hidayat sebuah nama untuk mengenang hadirnya listrik di Kampung Pasirkiamis, Desa Pasirkiamis, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ia didampingi sang ibu (kanan) saat dikunjungi Tribun, Selasa (21/10/2025) 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Garut, Sidqi Al Ghifari


TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Bagi warga di Kampung Pasirkiamis, Desa Pasirkiamis, Kabupaten Garut, Jawa Barat datangnya listrik bukan sekadar kisah tentang terang yang mengusir gelap.

Itu juga kisah tentang kelahiran seorang bayi yang tangis pertamanya menandai awal perubahan di kampung mereka.

'Jika ingin tahu kapan listrik datang ke sini, ingatlah saat Me'en dilahirkan,' begitu ungkapan yang biasa diucapkan para orang tua di kampung tersebut.

Para tetua adat dan warga kampung memberi nama Me'en kepada bayi yang baru dilahirkan itu, sebuah nama yang secara fonetik menyerupai sebutan "PLN", Perum Perusahaan Listrik Negara, atau yang kini dikenal PT PLN (Persero).

Namun, di Kartu Tanda Penduduk (KTP) Me'en sejatinya memiliki nama Rahmat Abdul Hidayat (34) lahir tanggal 1 Juli 1991.

Saat Tribun mengunjungi kediamannya pada Selasa (21/10/2025) sore. Tangan Me'en masih sibuk mengutak-atik fusion splicer alat canggih berbentuk kotak untuk menyambung serat optik.

"Ini penting bagi pekerjaan, pulang kerja harus dicek, saya rawat seperti anak sendiri," ujarnya tersenyum.

Me'en diketahui bekerja sebagai tukang instalasi listrik sekaligus instalasi internet lokal, usaha milik salahsatu penduduk desa.

Meski hanya lulusan sekolah dasar, kepiawaiannya di kedua bidang itu tak diragukan lagi. Ia bahkan sempat bekerja sebagai teknisi di sebuah layanan internet milik PLN.

Ayah dari dua orang anak itu hanya bisa tersenyum saat menceritakan awal mula dirinya diberikan nama sebagai penanda sebuah peristiwa. Dengan wajah serius, ia perlahan-lahan menceritakan asal muasal nama tersebut.

"Sampai hari ini kebanyakan orang-orang tidak tahu nama asli saya, mereka hanya tahu Me'en, nama yang diberikan sesepuh (tetua) adat saat saya lahir," katanya.

Menurut cerita orang tuanya, ia dilahirkan pada malam hari ketika warga kampung tengah bersiap menyambut peresmian masuknya listrik.

Rumah-rumah hingga lorong di kampungnya itu seketika terang benderang oleh cahaya lampu yang baru saja dialiri energi listrik.

Peristiwa tersebut bukan hanya peristiwa bersejarah baginya, tetapi bagi seluruh masyarakat kampung halamannya.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved