Pelajar di Garut Keracunan MBG

Hasil Uji Lab Keracunan MBG di Garut Tak Kunjung Diumumkan,  Sekda: Sudah Lebih 7 Hari

Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana, mengaku hingga Senin kemarin, pihaknya belum mendapat laporan resmi soal hasil uji laboratorium

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Dedy Herdiana
TribunJabar.id/Sidqi Al Ghifari
ILUSTRASI KERACUNAN MBG - Puluhan pelajar di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat mengalami gejala keracunan diduga usai menyantap makanan dari Makan Siang Gratis (MBG), Rabu (17/9/2025). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari 

TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat sampai saat ini belum juga menerima hasil uji laboratorium terkait dugaan keracunan makanan yang menimpa ratusan pelajar di Kecamatan Kadungora

Sebelumnya sampel makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) itu sudah diperiksa di Bandung, namun hasilnya tak kunjung keluar.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, mengaku hingga Senin kemarin, pihaknya belum mendapat laporan resmi soal hasil uji laboratorium yang sebelumnya dijanjikan rampung dalam 5 hingga 7 hari.

"Itu kan kemarin hasil akan keluar 5-7 hari, ini kan sudah lebih. Nah saya belum cek dan saya belum dapat laporan," kata Nurdin kepada awak media, Selasa (30/9/2025).

Baca juga: 657 Pelajar Korban Keracunan MBG di Kadungora Garut, Bupati Stop SPPG dan Keluarkan Surat Edaran

Meski begitu, Nurdin menyampaikan kabar baik. Ia memastikan tidak ada lagi pasien yang masih dirawat di puskesmas akibat peristiwa yang memicu pemeriksaan tersebut.

Terkait keberlangsungan program Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Nurdin menegaskan bahwa penentuan operasional maupun kewenangan sepenuhnya berada di Badan Gizi Nasional (BGN), sesuai prosedur operasional standar.

"Kalau SPPG itu sebagaimana ketentuan SOP yang mereka pegang, karena itu menjadi tanggung jawab mereka dan menjadi kewenangan mereka, tidak jadi kewenangan kita," ungkapnya.

Ia juga menyoroti soal penetapan lokasi dan persebaran penerima manfaat. Menurut Nurdin, hal tersebut sepenuhnya ditentukan BGN tanpa persetujuan Pemkab Garut.

Atas hal itu Nurdin berharap ada perubahan dalam pemetaan penerima bantuan agar lebih tepat sasaran.

Terkait perkembangan SPPG di Garut, Nurdin menyebut target awal jumlah SPPG sebanyak 299 titik. Ia menuturkan aktivasi masih terus berjalan dan jumlahnya bertambah tiap pekan, namun belum mengecek data terbaru.

"Sebetulnya target kita SPPG ada di angka 299. Ini berdasarkan informasi dari Deputi Pengawasan dan Monitoring waktu beliau berkunjung kepada kita," ungkapnya.

Baca juga: Gempa Terkini di Jawa Barat M3,4 Mengguncang Garut, Selasa Sore, BMKG: Pusat di Laut

 

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved