Proses pembuatan payung geulis pun tidak terlalu lama asalkan cuaca cukup untuk mengeringkan hasil lukisan di payung.
Sandi menambahkan, setiap pekerja pun ada bagian masing-masing sehingga proses pembuatan cepat sesuai target pesanan.
"Sekarang aja ada pesanan, dan dua pegawai sudah bikin kerangkanya. Nanti bagian melukis ada lagi, sehingga waktu pun tidak terlalu lama," tuturnya.
Meski jadi ikon Kota Tasikmalaya, ternyata perhatian Pemkot Tasikmalaya terhadap pengrajin payung geulis sangat kurang khususnya dinas terkait.
"Untuk dinas terkait mungkin karena memang bisa dibilang kurang. Padahal payung geulis sudah jadi ikon Kota TasikMalaya," ucap Sandi.
Kedepan Pemkot dan Dinas terkait bisa lebih diperhatikan payung geulis karena ada beberapa masalah di lapangan yang mungkin dinas tidak akan tahu.
Tak hanya itu, ia pun meminta ke generasi muda lebih menjaga serta melestarikan budaya kota Tasikmalaya salah satunya payung geulis.
"Karena keberadaan payung geulis sudah mendapat sertifikat dari kementerian sebagai warisan budaya harta benda di 2021 dan tentunya generasi muda sekarang bisa melestarikan payung geulis," kata Sandi.(*)