UMKM Ciamis

Sale Basah Khas Ciamis Tembus Sentra Oleh-oleh, UMKM BNAN: Andalkan Kualitas dan Rasa Manis Alami

Menariknya, seluruh proses produksi sale basah dilakukan secara telaten dan hati-hati, mulai dari pemilihan bahan baku hingga pengemasan.

Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Ai Sani Nuraini
SALE BASAH - Produk Sale Basah dengan brand BNAN yang diproduksi oleh pelaku UMKM di Dusun Desakolot, Desa Kertaharja, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis. 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS – Dikenal sebagai salah satu sentra produksi pisang, Kabupaten Ciamis melahirkan beragam olahan khas dari buah tersebut. 

Salah satunya adalah sale basah, kudapan manis tradisional yang kini terus bertahan di tengah gempuran camilan modern. 

Di balik keberlangsungan produk ini, ada sosok Iis Holisoh, pemilik usaha sale basah dengan merek “BNAN” yang telah berdiri sejak 9 Agustus 2014.

Berlokasi di Dusun Desakolot, Rt 01/14, Desa Kertaharja, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, usaha ini memproduksi sale basah berkualitas dengan proses tradisional yang tetap mempertahankan rasa alami. 

Menariknya, seluruh proses produksi sale basah dilakukan secara telaten dan hati-hati, mulai dari pemilihan bahan baku hingga pengemasan.

“Kami hanya menggunakan pisang yang benar-benar tua, matang sempurna, dan kulitnya mulus. Ini penting agar hasil akhirnya bagus dan manis secara alami. Setelah dipilih, pisang dipeuyeum dulu selama 36 jam, lalu didinginkan selama dua hari sampai keluar aroma wangi khas,” ujar Iis Holisoh saat ditemui di tempat usahanya, Rabu (30/4/2025).

Baca juga: Puluhan UMKM Yogyakarta Antusias Ikuti Workshop Cenderaloka, Pasarnya Bisa Makin Luas

Proses selanjutnya adalah pengupasan pisang secara manual, dilanjutkan penjemuran di bawah sinar matahari.

Penjemuran dilakukan berulang, setelah setengah matang pisang tersebut dipress agar teksturnya semakin tipis, lentur, dan manis. 

Tidak ada tambahan pemanis buatan, semua rasa manis berasal dari kandungan gula alami dalam buah pisang yang terkaramelisasi selama proses tersebut.

“Jadi memang murni dari rasa pisangnya sendiri. Kami tidak pakai pemanis tambahan. Itu yang jadi keunggulan kami,” tambahnya.

BNAN menggunakan dua jenis pisang ambon, yaitu ambon lumut dan ambon putih, yang diperoleh dari petani lokal dan beberapa pemasok.

Selain sale basah, pisang yang tidak memenuhi standar untuk dijadikan sale basah juga dimanfaatkan, misalnya dijadikan babangin, olahan lain berbahan dasar pisang atau bisa juga dibuat sale kering yang juga digemari masyarakat.

Produk BNAN sudah merambah berbagai titik pemasaran, mulai dari pasar lokal Ciamis hingga sentra oleh-oleh di Bandung dan rest area.

Kemasan 150 gram dijual dengan harga reseller Rp10.000, harga yang cukup bersaing untuk produk olahan yang dijaga kualitas dan kebersihannya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved