TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, tak terasa ya kita sudah masuk puasa di hari ke-10 di bulan suci Ramadhan ini.
Tentunya, untuk jangan sampai lupa terus jalani puasa di bulan suci Ramadhan ini dengan ibadah dan amalan baik lainnya.
Banyak amalan atau ibadah yang bisa kamu lakukan di bulan suci Ramadhan ini, salah satunya adalah dengan mendengarkan kultum atau ceramah.
Selain itu, kamu pun juga bisa memberikan kultum atau ceramah singkat ini untuk mengisi bulan Ramadhan 1445 H.
Nah, untuk kamu yang saat ini tengah membutuhkan contoh kultum atau ceramah singkat di awal puasa pertama esok hari atau lusa nanti, TribunPriangan.com sudah rangkum naskah kultum Ramadhan yang bisa kamu gunakan esok pagi setelah melaksanakan ibadah salat subuh berjamaah.
Berikut naskah kultum Ramadhan 22 Maret 2024 dengan tema "Hakikat Berpuasa".
Baca juga: NASKAH KULTUM RAMADHAN Hari Ini 21 Maret 2024, Bertemakan Bagaimana Puasa Mata?
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Innalhamdalillah washolatu wasalamu ala rosulillah sayyidina Muhammad ibni abdilah waala alihi wasohbihi wamawalah (amma ba'du).
Jemaah masjid yang semoga Allah muliakan dunia dan akhirat.
Alhamdulillah, dengan izin Allah kita bisa berkumpul di masjid ini untuk menjalankan perintah-Nya. Mudah-mudahan kita dapat meraih pahala dan pengampunan dari Allah SWT di bulan penuh rahmat ini.
Baca juga: Naskah Kultum 9 Ramadhan 20 Maret 2024 Bertemakan Bagaimana Berikhtiar Puasa Mulut?
Jamaah yang dirahmati Allah SWT,
Ibadah puasa disyariatkan kepada umat Nabi Muhammad saw. Ibadah puasa diwajibkan bagi umat Islam selama bulan Ramadhan pada setiap tahunnya. Ibadah puasa sejatinya bukan syariat baru. Ibadah puasa telah disyariatkan kepada umat-umat terdahulu sebelum umat Nabi Muhammad saw.
Ibadah puasa mengandung banyak manfaat dan keutamaan bagi umat manusia baik secara jasmani maupun secara rohani. Oleh karena itu, ibadah puasa tidak hanya disyariatkan kepada umat terdahulu, tetapi juga umat Nabi Muhammad saw, umat akhir zaman.
Ibadah puasa sendiri cukup unik. Ibadah puasa berbeda dari jenis ibadah lainnya. Pada ibadah puasa, umat Islam diperintahkan untuk menahan dan meninggalkan sesuatu (takhalli), bukan diperintahkan untuk melakukan sesuatu. Karena sifatnya yang takhalli, ibadah puasa tidak terlihat secara kasat mata. Sifat takhalli ini menempatkan ibadah puasa menjadi istimewa.
Baca juga: Naskah Kultum 8 Ramadhan 19 Maret 2024 Bertemakan Bagaimana Puasa Telinga?