Ramadhan 2024

Naskah Kultum 9 Ramadhan 20 Maret 2024 Bertemakan Bagaimana Berikhtiar Puasa Mulut?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Naskah Kultum 9 Ramadhan 20 Maret 2024 Bertemakan Bagaimana Puasa Mulut? (Freepik/ wayhomestudio)

TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, tak terasa ya hari ini tepatnya di tanggal 19 Maret 2024 kita sudah memasuki puasa di hari ke-8 di bulan suci Ramadhan.

Tentunya, untuk jangan sampai lupa terus isi bulan suci Ramadhan ini dengan amalan baik dan ibadah yang dianjurkan pula.

Banyak amalan atau ibadah yang bisa kamu lakukan di bulan suci Ramadhan ini, salah satunya adalah dengan mendengarkan kultum atau ceramah.

Baca juga: Naskah Kultum 8 Ramadhan 19 Maret 2024 Bertemakan Bagaimana Puasa Telinga?

Selain itu, kamu pun juga bisa memberikan kultum atau ceramah singkat ini untuk mengisi bulan Ramadhan 1445 H.

Nah, untuk kamu yang saat ini tengah membutuhkan contoh kultum atau ceramah singkat di awal puasa pertama esok hari atau lusa nanti, TribunPriangan.com sudah rangkum naskah kultum Ramadhan yang bisa kamu gunakan esok pagi setelah melaksanakan ibadah salat subuh berjamaah.

Berikut naskah kultum Ramadhan 20 Maret 2024 dengan tema "Bagaimana Puasa Mulut?".

Baca juga: 15 Contoh Tema Kultum Singkat Puasa Ramadhan 2024, Seputar Giat Jalani Ibadah di Bulan Ramadhan

Jamaah yang dimuliakan Allah

Orang yang berpuasa tidak hanya sekedar menahan dirinya dari lapar dan dahaga, namun ia juga harus menjaga seluruh tubuhnya dari perbuatan dosa. Di antara anggota tubuh yang harus dijaga dan diajak berpuasa adalah lisan dan mulut kita. Mulut adalah jalan kebaikan dan juga jalan keburukan. Apabila orang mampu menjaga mulutnya dari menyakiti orang lain dan digunakan untuk kebaikan, maka mulut akan mengantarkan kepada keselamatan di dunia maupun di akhirat. Namun sebaliknya, apabila mulut diumbar untuk menyakiti orang dan berbuat berbagai kemungkaran, maka mulut akan menjerumuskan kepada kehancuran serta kehinaan dunia dan akhirat. Suatu ketika, Rasulullah memberikan wasiat kepada Mu'adz untuk menjaga mulutnya. Mu'adz kemudian bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah kami akan disiksa karena ucapan kami?" Rasulullah menjawab,

"Celaka ibumu, hai Mu'adz, manusia tidaklah ditelungkupkan di atas wajah mereka ke dalam api neraka kecuali karena hasil panenan lidah mereka." (HR. Ahmad). Dalam riwayat lain, Rasulullah bersabda, "Barang siapa bisa memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) apa yang ada di antara dua janggutnya dan dua kakinya, maka kuberikan kepadanya jaminan masuk surga." (HR. al-Bukhari). Yang dimaksud dengan apa yang ada di antara dua janggutnya adalah mulut, sedangkan apa yang ada di antara kedua kakinya adalah kemaluan.

Baca juga: 15 Tema Kultum Singkat Ramadhan 2024: Manfaat dan Ganjaran Bersedekah Selama Ramadhan

Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia,

Kemampuan seseorang dalam menjaga mulutnya menunjukkan ketinggian budi pekertinya. Diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa, ada seorang laki-laki yang bertanya kepada Rasulullah, "Siapakah orang muslim yang paling baik?" Beliau menjawab, "Seseorang yang orang-orang muslim yang lain selamat dari gangguan lisan dan tangannya." Oleh karena itu, kesadaran para salafus saleh tentang pentingnya puasa mulut ini, menjadikan mereka sangat hati-hati dalam berbicara. Mereka tahu betul

konsekuensi dari apa yang diucapkan. Mereka berpikir sebelum mengucapkan perkataan. Kalaupun harus berkata, maka secukupnya saja. Suatu ketika, Abu Bakar pernah memegang lidahnya sembari menangis dan berkata, "Ini yang telah mendatangkan banyak hal padaku." Ibnu Mas'ud berkata, "Demi Allah, tidak ada di dunia ini yang lebih berhak dijaga lebih lama daripada lidah."

Baca juga: Teks Kultum 6 Ramadhan 17 Maret 2024 Bertemakan Jalani Puasa Ramadhan Tapi Sia-sia

Jamaah yang dimuliakan Allah Swt

Di bulan puasa ini, kita dididik untuk mampu menjaga lisan kita. Jangan sampai lisan kita mengucapkan sesuatu yang bertentangan dengan tujuan puasa. Orang yang berpuasa harus mampu menjaga lisan dari berdusta, menggunjing, mengadu domba, mengolok-olok, melaknat, mencela, bersaksi palsu, merendahkan orang lain, berkata mengada-ada, dan lain-lain. Karena semua itu bisa menyia-nyiakan ibadah puasa. Sebagaimana Rasulullah bersabda, "Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta, maka Allah tidak butuh terhadap puasanya dari makan dan minum." (HR. al-Bukhari).

Termasuk dalam menjaga mulut adalah meninggalkan segala perbuatan yang bisa keluar dari mulut. Misalnya cepat marah dan emosi hanya karena sebab sepele. Dalam kondisi semacam itu, seseorang harus segera sadar bahwa ia sedang puasa. Jika Anda diuji dengan seorang yang jahil atau pengumpat, jangan membalas dia dengan perbuatan serupa. Menasihati dan tolaklah ia dengan cara yang lebih baik. Nabi bersabda, "Puasa adalah perisai. Bila suatu hari seseorang dari kalian berpuasa, hendaknya ia tidak berkata buruk dan berteriak-teriak. Bila seseorang menghina atau mencacinya, hendaknya ia berkata, 'Sesungguhnya aku sedang puasa." (HR. Muslim).

Baca juga: 15 Contoh Tema Kultum Singkat Ramadhan 2024, Seputar Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadhan

Halaman
12