Puasa Ramadhan 2024
NASKAH KULTUM RAMADHAN Hari Ini 21 Maret 2024, Bertemakan Bagaimana Puasa Mata?
Berikut Ini Dia Naskah Kultum 10 Ramadhan 21 Maret 2024 Bertemakan Bagaimana Puasa Mata?
Penulis: Riswan Ramadhan Hidayat | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, tak terasa ya jika hari ini kita sudah masuk puasa di hari ke-9 Ramadhan.
Yang mana di bulan puasa ini untuk jangan sampai lupa terus isi bulan suci Ramadhan ini dengan amalan baik dan ibadah yang dianjurkan pula.
Banyak amalan atau ibadah yang bisa kamu lakukan di bulan suci Ramadhan ini, salah satunya adalah dengan mendengarkan kultum atau ceramah.
Selain itu, kamu pun juga bisa memberikan kultum atau ceramah singkat ini untuk mengisi bulan Ramadhan 1445 H.
Nah, untuk kamu yang saat ini tengah membutuhkan contoh kultum atau ceramah singkat di awal puasa pertama esok hari atau lusa nanti, TribunPriangan.com sudah rangkum naskah kultum Ramadhan yang bisa kamu gunakan esok pagi setelah melaksanakan ibadah salat subuh berjamaah.
Baca juga: Naskah Kultum 9 Ramadhan 20 Maret 2024 Bertemakan Bagaimana Berikhtiar Puasa Mulut?
Berikut naskah kultum Ramadhan 21 Maret 2024 dengan tema "Bagaimana Puasa Mata?".
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,
Mata adalah salah satu kenikmatan Allah yang sangat agung. Dengan mata, kita dapat melakukan berbagai aktivitas. Mata juga bisa memasukkan kita ke surga atau menjerumuskan ke neraka. Semua tergantung bentuk aktivitas yang dilakukan oleh mata. Salah satu hal yang harus dihindari oleh mata adalah menghindari pandangan yang tidak halal baginya. Apalagi kita sedang berpuasa, maka puasa mata menjadi sebuah ajang pelatihan yang berat untuk mendidik jiwa yang bertakwa. Karena tujuan puasa adalah untuk mencapai tingkatan mutaqin.
Baca juga: Naskah Kultum 8 Ramadhan 19 Maret 2024 Bertemakan Bagaimana Puasa Telinga?
Jamaah yang berbahagia,
Puasa mata sungguh lebih sulit di era modern ini, karena manusia diciptakan untuk tertarik kepada lawan jenis. Di era modern ini, mayoritas wanita sudah kehilangan rasa malunya. Mereka keluar rumah dengan mengenakan pakaian yang membuka aurat. Mereka ada di mana-mana; di TV, di internet, koran, majalah, di kendaraan umum, sekolah, kampus, papan iklan, terlebih lagi di jalanan atau pusat perbelanjaan (mal). Seolah-olah di dunia ini tidak tersisa lagi tempat yang tidak ada wanita yang mengumbar aurat, memamerkan kemolekan dan kecantikan tubuhnya. Bahkan di tempat pengajian dan masjid sekalipun, ada saja wanita yang tidak sungkan mempertontonkan bentuk tubuhnya dengan jilbab modis, pakaian yang memperlihatkan lekuk tubuh, dan parfumnya yang mencolok. Tentu kondisi semacam ini menjadi tantangan yang berat bagi seorang muslim yang ingin mempertahankan kesempurnaan puasanya.
Oleh karena itu, selain dituntut untuk menjaga aurat dan cara berpakaian yang syar'i, laki-laki atau wanita dituntut juga untuk bisa menahan pandangannya dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah. Sebagaimana Allah jelaskan dalam surat an-Nûr, ayat 30-31: "Katakanlah kepada orang laki-laki "Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara yang beriman: kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya."
Baca juga: Naskah Kultum Tarawih Singkat 7 Ramadhan 2024: Puasa Menebalkan Kesabaran
Menahan pandangan bukan berarti menutup atau memejamkan mata hingga tidak melihat sama sekali atau menundukkan pandangan ke tanah saja, karena bukan ini yang dimaksudkan, selain tentunya tidak akan mampu dilaksanakan. Tetapi yang dimaksud adalah menjaganya dan tidak melepas kendalinya hingga menjadi liar, mengamati, dan menikmati kecantikan atau kegantengan seseorang. Rasulullah bersabda, "Pandangan adalah panah beracun dari panah-panah Iblis. Barangsiapa yang menundukkan pandangannya dari keelokan wanita yang cantik karena Allah, maka Allah akan memasukkan ke dalam hatinya manisnya iman sampai hari kiamat." (HR.Ahmad).
Baca juga: Teks Kultum 6 Ramadhan 17 Maret 2024 Bertemakan Jalani Puasa Ramadhan Tapi Sia-sia
Kaum muslimin wal muslimat yang dimuliakan Allah,
Pandangan mata itu perlu dijaga, karena banyak sekali akibat negatif yang ditimbulkannya. Seorang penyair Arab bertutur, "Semua bencana itu bersumber dari pandangan, sebagaimana api yang besar itu bersumber dari percikan bunga api. Betapa banyak pandangan yang menancap ke dalam hati seseorang, seperti panah yang terlepas dari busurnya. Berasal dari matalah semua marabahaya. Mudah beban melakukannya, dilihat pun tak berbahaya. Tapi, jangan ucapkan selamat datang kepada kesenangan sesaat yang kembali dengan membawa bencana." Adapun menurut Ibnul Qayyim, pandangan mata yang haram akan melahirkan lintasan pikiran, sedang lintasan pikiran melahirkan ide, lalu ide memunculkan nafsu. Nafsu akan melahirkan kehendak, kemudian kehendak itu menguat hingga menjadi tekad yang kuat dan biasanya diwujudkan dalam amal perbuatan zina. Salah seorang penyair berkata, "Bermula dari pandangan, senyuman, lalu salam, kemudian bercakap-cakap, membuat janji, akhirnya bertemu." Di samping itu, menurut Hudzaifah, pandangan maksiat dapat merusak amal. Beliau berkata, "Barang siapa membayangkan bentuk tubuh perempuan di balik bajunya, berarti ia telah membatalkan puasanya."
Oleh karena itu, tidak ada cara lain untuk menjaga mata kecuali dengan selalu mengingat kehadiran Allah dan menjauhi penyebab mengumbar pandangan. Segera palingkan pandangan ketika tanpa sengaja melihat sesuatu yang haram. (*)
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.