TRIBUNPRIANGAN.COM - Pangadaran terkenal dengan desninasi wisata yang gemar diburu wisatawan saat Libur maupun hari bisasa, terlebih saat bulan puasa seperti ini.
Wisatawan akan mencari tempat santai untuk Ngabuburit sembari menunggu waktu berbuka puasa.
Pangandaran sendiri merupakan nama sebuah desa, nama sebuah kecamatan, nama sebuah kabupaten dan juga nama obyek wisata.
Kabupaten yang terletak di bagian tenggara Provinsi Jawa Barat, jaraknya sekitar 200 KM dari Bandung dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah, serta berbatasan dengan Pantai selatan.
Tak hanya terkenal dengan pesona wisatanya, Pangandaran juga tak kalah menaik dengan kuliner yang ada di wilayah tersebut.
Baca juga: Jelang Libur Lebaran, Seperti Ini Kesiapan Hotel di Kabupaten Pangandaran Siap Sambut Pengunjung
Berbagai seafood segarnya sungguh menggoda, bahkan kalau ingin mencicipi makanan luar namun tetap melokal anda bisa memesan pizza yang enak pada gerai pizza populer di sana.
Brillo Pizza ada di sudut paling terpencil pantai Pangandaran, restoran ini seolah menjadi 'hidden gem' bagi para pemburu kuliner.
Namun melalui informasi dari mulut ke mulut, berangsur-angsur tempat makan ini dikenal dan memiliki penggemar dari berbagai kota.
Restoran Brillo Pizza dirintis oleh Franco Genti (62), pria asal Italia yang telah lama bermukim di Pangandaran.
Baca juga: Pengelola The Allure Villas di Pangandaran Berbenah, Siap Sambut Pengunjung Saat Libur Lebaran
Latar belakangnya sebagai juru masak profesional menjadi garansi kelezatan berbagai menu yang dihidangkan.
Hal keren lainnya, belasan menu pizza autentik Italia ditawarkan dengan harga terjangkau, mulai Rp 50.000 hingga Rp 100.000.
Sebut saja pizza focaccacia, corona, bolognese dan napoletana, selain pizza, ada pula menu khas Italia lainnya, seperti spaghetti dan aneka racikan kopi.
Meskipun dominan dengan citarasa Italia, bukan berarti restoran ini mengabaikan rasa lokal. Dalam hal menu misalnya, Brillo Pizza punya pizza tempe khas Pangandaran.
Tak kalah unik, soal penyajian, mereka menggunakan nampan bambu yang merupakan perabot tradisional warga setempat.
Tak hanya lezat, konsep tempat yang unik juga membuat para penggemar fanatiknya selalu merindukan datang kembali ke tempat ini.
Baca juga: Selama Libur Lebaran, IGD RSUD Pandega Pangandaran Tetap Buka
Restoran ini didesain dengan gaya khas rumah-rumah bule di Indonesia.
Meja-kursi kayu, gazebo-gazebo serta suasana yang senyap menjadikan tempat ini pelarian sempurna bagi pelancong dari kota-kota besar.
Tak ketinggalan, alunan musik jazz menjadikan suasana bersantap damai dan menenangkan.
Sang pemilik, Franco Genti bercerita, sebenarnya ia telah merintis Brillo Pizza sejak 1991.
Sayangnya krisis ekonomi tahun 1999 memaksanya menghentikan bisnis tersebut, dan ia pun sempat pulang ke negaranya.
Tahun 2012, ia kembali lagi ke Pangandaran dan melanjutkan restorannya, di sela pekerjaanya sebagai chef di Susi Air.
Saat ini, Franco mengelola restoran tersebut bersama sang istri, Alsiah, yang merupakan warga lokal.
Baca juga: 5 Restoran Favorit untuk Bukber di Pangandaran, Dekat dengan Pantai Cocok Untuk yang Mau Nongkrong
Menurut Franco dibandingkan pertama kali ia membuka restoran, saat ini telah banyak sekali perubahan.
Jika dulu tamunya hanya turis-turis asing, saat ini lebih banyak wisatawan domestik.
"Orang Indonesia makin kaya-kaya sekarang. Pada suka pizza, keju," ujarnya diikuti tawa.
Restoran Brillo Pizza buka setiap hari, mulai pukul 12.00 hingga pukul 21.00.
Untuk mencapai tempat ini, pengunjung harus berkendara ke arah barat dari pusat kawasan wisata Pangandaran, kurang lebih 20 menit perjalanan.
Tempat ini juga sangat cocok untuk santai sembari menunggu adzan magrib loh tribuners, jangan lupa untuk memesan pizza lokal unik yang satu ini sebagai teman berbuka nanti yah, Selamat Berbuka!!! (*)
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News