Kisah Raya Anak 4 Tahun di Sukabumi Meninggal Karena Tubuhnya Menjadi "Sarang Cacing"

Kisah pilu meninggalnya anak 4 tahun bernama Raya di Sukabumi benar-benar sangat membuat miris di hati.

Editor: Dedy Herdiana
Instagram @rumah_teduh_sahabat_iin
CACINGAN AKUT - Tangkapan layar Raya (4) balita yang meninggal dunia karena cacingan akut di Sukabumi, Jawa Barat dan penampakan foto rontgen tubuh Raya dipenuhi cacing. Berikut kisah tragis yang dialami anak perempuan, Raya (4) hingga akhirnya meninggal. 

Melihat hal itu, masyarakat setempat pun bersama kepala Desa kerap membantunya hingga akhirnya bergotong royong melakukan renovasi rumah agar layak ditinggali oleh mereka. 

"Dindingnya pakai JRC, atapnya pakai asbes dan lantainya memakai papan," ucapnya.

Terkait kemungkinan Raya sering bermain di atas tanah di kolong rumah panggungnya, Arif menyebut itu terjadi saat ibunya kambuh sakit jiwa.

"Raya main di bawah lantai tapi nggak sering, kadang-kadang, karena kan orangtuanya kadang normal kadang enggak. Kalau ibunya kambuh sakit, ya anaknya dibiarkan yang penting anteng (tak rewel)," ungkapnya. 

Keterangan Dokter

Kasus infeksi bersarangnya Cacing gelang (Ascaris lumbricoides) yang menyebabkan komplikasi berat hingga kematian Raya (4) seorang anak perempuan di RSUD R Syamsudin, Kota Sukabumi, mengungkap fakta medis yang mengkhawatirkan.

Meski infeksi cacing tergolong umum pada anak-anak, kasus ini dinilai sebagai salah satu yang paling parah karena keterlambatan penanganan dan penyebaran parasit yang sudah meluas ke organ vital

Ketua Tim Penanganan RSUD R Syamsudin SH, Dokter Irfan Nugraha infeksi cacing pada anak-anak memang sering ditemukan. Namun, kebanyakan kasus masih bisa ditangani jika terdeteksi lebih awal. 

RSUD R Syamsudin SH, Kota Sukabumi.
RSUD R Syamsudin SH, Kota Sukabumi. (Tribunjabar.id/Dian Herdiansyah)

Yang berbeda dalam kasus Raya, korban dalam insiden ini, adalah tingkat keparahan dan jumlah cacing yang ditemukan sudah sangat banyak.

"Sebenarnya infeksi cacing itu relatif sering pada pasien anak. Tapi tidak sampai separah ini. Kalau cacing sudah muncul saat buang air besar, biasanya sudah bisa ketahuan. Tapi dalam kasus Raya, cacingnya sudah besar-besar dan jumlahnya sangat banyak," ujar Irfan, Rabu (20/08/2025).

Berdasarkan keterangan medis, cacing gelang berkembang biak di lingkungan tanah. Telur cacing bisa masuk ke tubuh Raya melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi, atau secara tidak sengaja tertelan saat tangan yang kotor masuk ke mulut.

Raya diketahui tinggal di rumah panggung yang langsung berdiri di atas tanah tanpa lapisan semen atau aspal. 

Kondisi ini disebut menjadi salah satu faktor risiko utama. Ketika anak bermain di tanah tanpa perlindungan, seperti alas kaki atau mencuci tangan setelahnya, potensi infeksi cacing sangat tinggi.

"Kalau melihat faktor lingkungannya, sangat mungkin dia tertular dari tanah. Bisa saja saat bermain, tangan menyentuh tanah yang mengandung telur cacing, lalu masuk ke mulut," jelas Irfan.

Setelah telur cacing masuk ke tubuh, butuh waktu sekitar 2–3 minggu untuk menetas di dalam usus. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved