Pria Lansia Ditemukan Tewas

Lansia Bacok Lansia di Tasik, Pelaku 2 Kali Dibawa ke RSJ dan Tulis Daftar 7 Nama yang Akan Dihabisi

Kepolisian resor Kota Tasikmalaya sampai melibatkan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan untuk melihat kondisi kejiwaan pelaku.

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Dedy Herdiana
TribunPriangan.com/Jaenal Abidin
DIBAWA KE RSUD - Petugas ambulan Kadipaten ketika membawa korban tewas ke RSUD dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya untuk dilakukan autopsi, Kamis (31/7/2025). 

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 

TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Pelaku pembacokan terhadap pria lansia di Tasikmalaya ternyata memiliki sifat tempramen dan mengalami stres sudah lama, 

Hal ini dikatakan Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota usai melakukan serangkaian pemeriksaan pelaku pembacokan Aan (70), pada Jumat (1/8/2025).

Bahkan kepolisian resor Kota Tasikmalaya sampai melibatkan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan untuk melihat kondisi kejiwaan pelaku.

"Selain stres yang sudah lama, pelaku juga tempramen terhadap orang disekelilingnya. Bahkan kita juga libatkan dinsos dan Dinkes terhadap kasus ini," ungkap Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Herman Saputra kepada wartawan TribunPriangan.com.

Baca juga: Lansia yang Dibacok Saat Jalan ke Masjid di Tasikmalaya Ternyata Veteran Perang

Keterangan kondisi pelaku stres dan tempramen ini didapatkan dari keluarga pelaku yakni sang istrinya sendiri.

"Bentuk temperamennya seperti apa, contoh dua bulan kebelakang istrinya dipukuli sama pelaku, yang kedua menguasai rumahnya dsn selalu dikunci dan istrinya tidak bisa masuk kerumah tanpa dibukain sama pelaku," jelasnya.

Pada saat istirahat didalam kamar juga, pelaku selalu mengunci istrinya didalam setiap harinya.

Yang berikutnya pelaku sempat melakukan penganiayaan ke anak kandungnya sampai dikejar pake golok, hingga sempat merusak pemakaman dibelakang rumahnya.

"Rentetan kejadian inilah yang membuat istri dan anaknya ketakutan, dan sampai  mengganti kerusakan ke orang lain akibat ulah pelaku," kata AKP Herman.

Baca juga: Sedang Berjalan Menuju Masjid Untuk Salat Subuh, Seorang Pria di Tasikmalaya Tewas Dibacok

Ketika ditanyai kondisi kejiwaannya, memang sudah lama, dan sempat dibawa dua kali ke RSJ oleh desa dengan difasilitasi oleh kecamatan, sekitar dua tahun lalu.

Namun, AKP Herman mengungkapkan untuk motif pelaku pembacokan belum didapati kepastian dan masih dilakukan pendalaman.

"Kalau untuk motif kita belum dapat pasti, tapi dia benci sama orang dan yang dipikiran dia (pelaku) kepada si korban ini hingga terjadi pembacokan," tuturnya.

Pihaknya juga mendapatkan daftar nama yang akan dilakukan pembacokan oleh pelaku, hingga akhirnya terjadi pembacokan kepada tetangganya.

"Kita temukan kertas yang isinya beberapa nama yang ditulis dan disebut sama pelaku itu calon yang akan dibunuh sama dia, dan salah satunya Karna yang telah dia bacok," cetusnya.

Kondisi ini juga tidak hanya membuat kelurga pelaku takut, tapi warga juga menjadi was was tentang sikap pelaku.

"Dari 7 nama itu, nama korban (Karna) yang terkahir yang dia ditulis, dan terbukti pelaku lakukan pembacokan hingga meninggal," katanya. (*)

 

 


Tempat kejadian perkara pembacokan pria lansia asal Cilongkeang, Desa Dirgahayu, Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya.

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved