Atap Bangun SDN 3 Kalipucang di Pangandaran Ambruk, Tiga Ruang Kelas Tak Bisa Digunakan

Atap bangunan SDN 3 Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, ambruk akibat kondisi material yang sudah lapuk.

Penulis: Padna | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Padna
ATAP AMBRUK - Kondisi atap bangunan SDN 3 Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, ambruk akibat kondisi material yang sudah lapuk. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Atap bangunan SDN 3 Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, ambruk akibat kondisi material yang sudah lapuk.

Ambruknya atap bangunan sekolah tersebut membuat tiga ruang kelas tidak dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).

Untuk sementara waktu, kegiatan belajar mengajar dialihkan ke ruang kelas lain yang masih dinilai aman. 

Namun, keterbatasan ruang memaksa pihak sekolah menggabungkan dua rombongan belajar dalam satu ruangan. Seperti, kelas 2 dan kelas 3, kelas 5 dan kelas 6.

Baca juga: Di Sekolah Bekas Wabup Tasik Belajar, Kini Rusak, Satu Ruang Diisi Dua Kelas dengan Sekat Triplek

Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran, Darso, mengatakan, saat ini pihaknya sedang berupaya mencarikan solusi anggaran agar rehabilitasi bisa segera dilakukan.

"Kita sedang mencari anggaran dari Dana Alokasi Umum (DAU) yang peruntukannya untuk rehabilitasi ruang kelas. Semoga, bisa terealisasi tahun 2025 ini," ujar Darso dihubungi Tribun Jabar melalui WhatsApp, Selasa (29/7/2025) sore.

Menurut Darso, sebelumnya ruang kelas tersebut belum diusulkan untuk direhabilitasi karena tidak masuk dalam kategori prioritas. 

Namun setelah atapnya ambruk beberapa hari lalu, bangunan di sekolah tersebut kini masuk kategori urgent.

"Dengan kondisi keuangan Pemkab Pangandaran saat ini, tidak ada yang tidak mungkin untuk merehabilitasi bangunan yang betul-betul darurat. Kami harap pada perubahan anggaran 2025 ini bisa dimasukkan," katanya.

Sementara Guru Kelas 6 SDN 3 Kalipucang, Amelia Winanda, menyampaikan harapannya agar bantuan rehabilitasi bangunan sekolah bisa segera direalisasikan. Kondisi saat ini tidak ideal bagi proses belajar mengajar.

"Kami sangat berharap bantuan bisa segera turun agar kegiatan belajar mengajar bisa berjalan kembali secara normal dan kondusif," ucap Amelia. 

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved