Menteri Kehutanan Beri Nama Bayi Banteng Jawa Exploitasia, Lahir di Cagar Alam Pangandaran

Menteri Kehutanan Berinama Bayi Banteng Jawa Exploitasia, Lahir di Cagar Alam Pangandaran

|
Editor: ferri amiril
istimewa
BAYI BANTENG - Menteri Kehutanan Berinama Bayi Banteng Jawa Exploitasia, Lahir di Cagar Alam Pangandaran 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Pangandaran, Padna


TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Di Kabupaten Pangandaran Jawa Barat kini sudah lahir seekor bayi banteng Jawa (Bos javanicus javanicus) berjenis kelamin betina. 

Anak banteng itu lahir di Pusat Reintroduksi Banteng Jawa, tepatnya di kawasan Cagar Alam Pananjung Pangandaran, pada Minggu (27/7/2025) pukul 06.00 WIB.

Bayi ini keturunan dari induk betina bernama Uchi yang sebelumnya dilepasliarkan oleh Kementerian Kehutanan bersama tiga induk lainnya pada 11 Desember 2024.

Kepala Resor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pangandaran, Kusnadi, membenarkan adanya kabar baik lahirnya bayi banteng Jawa tersebut. 

"Lahirnya, itu kemarin pagi. Alhamdulillah, bayi banteng dalam kondisi sehat," ujar Kusnadi melalui seluler, Senin (28/7/2025) siang.

Tentu, kelahiran bayi banteng ini merupakan keberhasilan pertama dari program reintroduksi di lokasi tersebut. 

"Informasi dari Kementerian Kehutanan, kelahiran dari induk Uchi ini merupakan yang pertama di pusat reintroduksi kami," katanya.

Menurutnya, Pusat Reintroduksi Banteng Jawa di Pangandaran mengusung konsep pengembangbiakan semi-alami dengan empat individu banteng sebagai indukan. 

Mereka terdiri dari dua betina, yakni Uchi dari Taman Safari Indonesia Bogor dan Bindi dari Taman Safari Prigen, serta dua jantan yaitu, Bejo dan Senta berasal dari Taman Safari Gianyar, Bali.

Sementara bayi banteng Jawa yang baru lahir kemarin itu diberi nama Exploitasia atau nama yang disematkan langsung oleh Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni.

Usai kelahiran, tim medis dari BBKSDA Jawa Barat terus memantau kondisi kesehatan bayi banteng dan induknya untuk memastikan keduanya dalam kondisi baik.

Tentu, kelahiran Exploitasia menjadi angin segar bagi upaya pelestarian satwa endemik ini. "Ya, mudah-mudahan habitatnya terus bertambah dan menjadi daya tarik wisata di masa depan," ucap Kusnadi.(*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved