Pangandaran Rawan Banjir Bandang dan Longsor, BPBD Minta Warga Tetap Waspada

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran imbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana

Penulis: Padna | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Padna
BANJIR DI PANGANDARAN - Hujan deras mengguyur Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menyebabkan jalan Parigi - Cigugur terendam banjir, Selasa (16/9/2025) sekitar pukul 07.00 WIB. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat kembali dihadapkan ancaman bencana hidrometeorologi, seiring tingginya curah hujan yang kerap mengguyur terutama pada malam hari. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran imbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana, khususnya banjir bandang dan tanah longsor.

Plt. Sekretaris BPBD Kabupaten Pangandaran, Supiatno, menyampaikan, bahwa berdasarkan hasil pemetaan dan analisa dari Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) BPBD terdapat sejumlah kecamatan dengan tingkat kerawanan bencana yang cukup tinggi.

"Potensi banjir bandang dengan status tinggi diprediksi terjadi di 7 dari 10 kecamatan yang ada di Pangandaran," ujar Supiatno kepada Tribun Jabar melalui WhatsApp, Kamis (18/9/2025) siang.

Baca juga: Jalan Parigi-Cigugur di Pangandaran Terendam Banjir Akibat Sungai Cijalu Meluap

Adapun tujuh kecamatan yang masuk dalam kategori rawan tinggi banjir bandang antara lain, Cigugur, Cijulang, Cimerak, Kalipucang, Langkaplancar, Mangunjaya, dan Padaherang.

Sementara potensi tanah longsor tercatat mengancam di seluruh 10 Kecamatan di Pangandaran dengan status sedang hingga tinggi. 

Di antaranya, Cigugur, Kalipucang, Langkaplancar, Padaherang, Pangandaran, Parigi, dan Sidamulih masuk dalam kategori tinggi. Sementara, Cijulang, Cimerak, dan Mangunjaya berada pada kategori sedang.

Ia pun mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama aliran sungai. Menurut Ia, banjir kerap disebabkan oleh penyempitan dan pendangkalan sungai yang membuat debit air tidak tertampung saat hujan deras.

"Kami mengimbau masyarakat dan pemerintah desa untuk menjaga kebersihan, serta segera melaporkan jika terjadi atau terindikasi akan terjadi bencana," katanya.

Ia pun mengapresiasi terbentuknya Grup Siaga Bencana Kabupaten yang digagas oleh Polres Pangandaran dan melibatkan berbagai instansi terkait. 

Ia berharap kehadiran grup tersebut bisa mempercepat respons dan penanganan kebencanaan di lapangan.

"Dengan adanya grup siaga ini, informasi dan laporan kebencanaan bisa lebih cepat ditindaklanjuti," ucap Supiatno.

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved