3 Langkah Polres Pangandaran Sadarkan Pengendara Roda 2

Ada tiga langkah yang dilakukan Satlantas Polres Pangandaran untuk menyadarkan pengendara roda dua memakai helm

Editor: ferri amiril
tribunpriangan.com/padna
KBO LANTAS - Ipda Dimas Aditama KBO Satlantas Polres Pangandaran terkait Operasi Patuh Lodaya 2025 di Samping Jalan Raya Nasional Pangandaran blok Emplak Kecamatan Kalipucang 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Ada tiga langkah yang dilakukan Satlantas Polres Pangandaran untuk menyadarkan pengendara roda dua memakai helm.

Sejak berdiri tiga tahun lalu, Polres Pangandaran terus meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas. Satu di antaranya terkait penggunaan helm pengaman.

Kasat melalui KBO Lantas Polres Pangandaran, Ipda Dimas Aditama, mengaku sudah berbagai cara untuk mengingatkan kesadaran masyarakat.

Tahun pertama berdiri Polres Pangandaran, pendekatan dilakukan dengan memberikan teguran tertulis kepada pelanggar lalu lintas. 

Kemudian pada tahun kedua diterapkan tilang manual sebagai bentuk penindakan lebih tegas kepada para pelanggar.

Baca juga: 180 Teguran Tertulis Setiap Hari Selama Operasi Patuh Lodaya di Pangandaran

Memasuki tahun ketiga dan tahun keempat, Satlantas gencar sosialisasi ke sekolah - sekolah tingkat SMP dan SMA. Tujuannya, sejak dini para siswa memahami pentingnya keselamatan berkendara.

"Memberikan teguran memang butuh kesabaran. Tapi dengan pendekatan edukasi dan penindakan bertahap, alhamdulilah ada hasilnya," ujar Dimas kepada Tribun Jabar di Kalipucang, Minggu (20/7/2025) pagi.

Hasilnya, kesadaran masyarakat di beberapa kecamatan mulai terlihat. Di Kecamatan Pangandaran dan Parigi, tingkat kepatuhan penggunaan helm sekitar 70 persen. 

Namun, di wilayah lain seperti Padaherang, Kalipucang, dan Cimerak, masih sekitar 50 persen masyarakat disiplin memakai helm.

"Memang, harus terus dilakukan penindakan agar memberi efek jera. Sosialisasi juga tetap penting agar kesadaran tumbuh dari diri sendiri," katanya.

Ia pun mengklaim sudah berupaya melakukan pendekatan wilayah secara bertahap.Tahun pertama dan kedua difokuskan di Kecamatan Pangandaran, tahun ketiga bergeser ke Parigi.

Tahun keempat bergeser ke wilayah dengan tingkat kecelakaan lebih tinggi seperti di Kecamatan Padaherang dan Kalipucang.

"Daerah di Padaherang dan Kalipucang termasuk rawan kecelakaan karena memiliki jalan lurus dan tikungan tajam," ucap Dimas.(*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved