Idul Adha 1446 H

3 Teks Khutbah Idul Adha 1446 H/2025 : Memaksimalkan Ibadah Kurban dengan Ketaatan Penuh pada Allah

3 Teks Khutbah Idul Adha 1446 H/2025 Bertema Memaksimalkan Ibadah Kurban dengan Ketaatan Penuh pada Allah

Tribunjabar.id/Gani Kurniawan
NASKAH KHUTBAH IDUL ADHA - 3 Teks Khutbah Idul Adha 1446 H/2025 Bertema Memaksimalkan Ibadah Kurban dengan Ketaatan Penuh pada Allah. Ilustrasi salat id. (Tribunjabar.id/Gani Kurniawan) 

Nilai kurban akan bersifat nyata apabila kita menjalankan dengan niat semata-mata karena Allah. Jemaah shalat Id sekalian yang dibahagiakan Allah Demikianlah sesi khutbah Idul Adha pertama pada kesempatan ini. Saudaraku, Idul Adha adalah panggilan untuk kembali mencintai Allah melebihi segalanya. Kurban bukan sekadar penyembelihan hewan, tetapi momentum penyembelihan hawa nafsu, ego, dan cinta dunia yang berlebihan. Mari kita hidupkan semangat kurban dalam kehidupan sehari-hari: taat, tunduk, dan ikhlas dalam menjalankan setiap perintah-Nya. Semoga Allah menerima ibadah kurban kita, dan menjadikan kita hamba-hamba yang dekat kepada-Nya. Aamiin. 

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ. إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم.

Baca juga: 5 Contoh Naskah Khutbah Idul Adha 6 Juni 2025 Resmi dari Kemenag, MUI, NU, dan Muhammadiyah

2. Toleransi dalam Kurban, Pesan untuk Merawat Kerukunan Umat

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ.

اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ. الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ الزّمَانَ وَفَضَّلَ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَخَصَّ بَعْضُ الشُّهُوْرِ وَالأَيَّامِ وَالَليَالِي بِمَزَايَا وَفَضَائِلَ يُعَظَّمُ فِيْهَا الأَجْرُ والحَسَنَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ. اللّهُمَّ صَلّ وسّلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدٍ وِعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ في أَنْحَاءِ البِلاَدِ. أمَّا بعْدُ، فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ. قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar (9x), walillahillhamd. 
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, saudaraku yang berbahagia Segala puji bagi Allah Subhanahu wa ta'ala yang telah melimpahkan karunia dan rezeki kepada kita semua, sehingga kita masih dapat kesempatan berkumpul di sini di hari istimewa, Hari Raya Idul Adha

Khatib senantiasa mengajak jemaah sekalian marilah sholawat dan salam tercurahkan kepada Nabi kita Baginda Nabi Muhammad SAW. Berkat beliau, kita semoga masuk golongan beriman dan selamat di akhirat nanti. Aamiin. 

Hadirin shalat Id dirahmati Allah Subhanahu wa ta'ala Saya selaku khatib bertugas di sini menerangkan sedikit bahwa, Idul Adha selalu menjadi hari begitu diistimewakan selain Idul Fitri bagi umat Islam di seluruh dunia. 

Bahkan, Idul Adha lebih dari sekadar menyembelih hewan kurban, sejatinya perayaan pada kesempatan hari ini bentuk menyemarakkan peringatan atas keteladanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam hal ketaatan, pengorbanan, dan keikhlasan kepada Allah SWT. Namun, dalam konteks masyarakat yang majemuk seperti Indonesia, Idul Adha juga bisa menjadi panggung untuk memperkuat nilai toleransi antarumat beragama. 

Kemudian, melalui Idul Adha juga sebagai momentum memperkuat nilai kemanusiaan, dan menebarkan kasih sayang kepada sesama manusia, tanpa membedakan apa pun latar belakangnya. Makna kurban di Hari Raya Idul Adha ini tidak lepas kita setidaknya wajib belajar dari keteladanan Nabi Ibrahim AS. Apakah kita masih mengingat kisah Nabi Ibrahim AS dan anaknya, Ismail AS? Perjalanan pengorbanan mereka adalah fondasi utama dalam peringatan Idul Adha

Pengorbanan mereka bukan hanya bentuk ketaatan kepada Allah, melainkan membentuk penguatan simbol dari keikhlasan untuk menyingkirkan ego pribadi dan kepentingan duniawi demi misi ilahi.  

Dalam konteks sosial, ada makna menjadi ajakan untuk mengorbankan sikap fanatisme, prasangka, dan kebencian, agar dapat hidup damai berdampingan. 
Seperti redaksi dalam dalil Al-Qur’an lewat Surat As-Saffat Ayat 103 bahwa, Allah SWT berfirman: 

فَلَمَّآ اَسْلَمَا وَتَلَّهٗ لِلْجَبِيْنِۚ 

Artinya: "Ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) meletakkan pelipis anaknya di atas gundukan (untuk melaksanakan perintah Allah)." (QS As-Saffat: 103). 

Ma'asyiral muslimin rahimahumullah 

Islam adalah agama yang membawa rahmat, dalam penegasan dari redaksi Surat Al-Anbiya Ayat 107, Allah SWT berfirman: 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved