Modus Para Preman di Kawasan Industri Sumedang, Meresahkan Saat Karyawan Gajian

Para preman itu meresahkan karyawan di kawasan industri dengan cara memalak mereka denga sejumlah modus.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Dedy Herdiana
Tribunjabar.id/Kiki Andriana
BICARA MODUS PREMAN - Kapolres Sumedang, AKBP Joko Dwi Harsono saat diwawancara di Cadas Pangeran, Senin (12/5/2025). Pada kesempatan itu, Kapolres ungkap soal modus preman di kawasan industri Sumedang. 

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Kepolisian Resor Sumedang telah meringkus 8 preman yang beraksi di wilayah Jatinangor-Cimanggung dan di wilayah Ujungjaya. 

Di kawasan industri, Polres Sumedang kemudian menggelar posko pemberantasan premanisme yang dipusatkan di depan Masjid Al-Furqon PT Kahatex. Tindakan ini untuk memastikan premanisme tidak ada di Sumedang. 

Sebab para preman itu meresahkan karyawan di kawasan industri dengan cara memalak mereka denga sejumlah modus. Di antaranya, memasang tarif tinggi untuk parkir ketika musim gajian. 

Kapolres Sumedang, AKBP Joko Dwi Harsono mengungkapkan hal itu. Preman-preman sering meminta uang parkir kepada penjemput, ojek, keluarga karyawan. 

"Mereka menurut informasi, di minggu-minggu gajian mereka datang, juga dengan memberikan tiket parkir kepada keluarga atau gojek, tiket parkir yang mahal," kata Kapolres kepada Tribun Jabar.id, di Cadas Pangeran, Senin (12/5/2025).

Baca juga: Aksi Premanisme di Sumedang Menurun 70 Persen Berkat Kerja Sama Polri dan Masyarakat

Kapolres menyebutkan baru itu modus yang terpantau dilakukan para preman di kawasan industri. 

"Mereka (beraksi atas nama) perorangan, tidak menyebut lembaga," katanya. 

Masyarakat diminta tidak segan untuk melaporkan kejadian yang bertalian dengan preman yang menimpanya. Namun, laporan diharapkan sangat detail. 

"Yang pertama kami harap informasi detail dengan masyarakat, sebb preman ini kucing-kucingan. Kita (polisi) muncul mereka tidak ada, kita pergi mereka kembali," kata Joko. 

Kapolres menegaskan bahwa pihaknya sudah menebar anggota kepolisian, terutama para petugas yang berpakaian sipil. Polisi akan tegas menindak semua aksi premanisme. 

"Ya segala bentuk premanisme, pungutan memaksa, pemerasan, akan kita tindak. Siapapun korbannya, tolong berikan informasi yang detail bisa lewat hotline 110," katanya.

 

 

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved