Ledakan Amunisi di Garut Makan Korban
Beredar Info 20 Orang Tewas Dalam Ledakan Peluru Kedaluwarsa di Cibalong Garut, 11 Mayat Ada di RSUD
Beredar informasi bahwa korban yang meninggal dunia akibat ledakan dahsyat peluru kedaluwarsa di Desa Sagara sebanyak 20 orang.
Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Beredar informasi bahwa korban yang meninggal dunia akibat ledakan dahsyat peluru kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Senin (12/5/2025) sebanyak 20 orang.
Informasi itu berseliweran di dunia maya. Hingga saat berita diturunkan belum ada konfirmasi soal jumlah korban meninggal.
Disebutkan bahwa korban yang meninggal terdiri atas 9 warga biasa dan 11 anggota TNI.
Informasi yang dihimpun TribunPriangan.com dari berbagai sumber di lapangan, sebanyak 11 kantung jenazah telah masuk ke RSUD Pameungpeuk di Garut Selatan.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah orang dilaporkan tewas dalam tragedi ledakan tempat pemusnahan bahan peledak atau peluru kedaluwarsa di Garut Selatan.
Peristiwa tersebut terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025) pagi.
Dari informasi yang dihimpun Tribunjabar.id saat ini sejumlah korban sudah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk.
Baca juga: Breaking News - Peluru Kedaluwarsa Meledak di Garut, Belasan Orang Meninggal Dunia, Dibawa ke RS
Hal tersebut di juga dikatakan oleh Dedi Duha keluarga dari salah satu korban. Ia menyebut saat ini saudaranya sudah berada di RSUD.
"Kami sedang menunggu, katanya almarhum mau diotopsi dulu," ujar Dedi saat dihubungi Tribunjabar.id Garut.
Ia menuturkan belum mengetahui pasti kronologi kejadian ledakan tersebut, saat ini ucapnya sejumlah keluarga korban terfokus di RSUD Pameungpeuk.
Dari sepengetahuan Dedi, korban berjumlah 13 orang. Mereka saat ini sudah berada di rumah sakit.
"Ada 13 orang korban, kronologinya mau belum tau ya kami masih panik, mohon doa saja untuk Kang Rush (korban) moga husnul khatimah," ucapnya.
Tragedi ledakan tersebut juga jadi pembahasan intens di berbagai Grup WhatsApp warga di wilayah Garut Selatan.
Dari informasi yang dibagikan warga, peristiwa tersebut terjadi saat pemusnahan peluru kedaluwarsa.
Insiden itu terjadi saat sejumlah warga yang berada di sekitar lokasi langsung mendekat sesaat setelah ledakan untuk mengumpulkan sisa-sisa material seperti bekas selongsong peluru (piston) dan kuningan yang dianggap bernilai jual.
Mereka kemudian menjadi korban lantaran tidak menyadari bahwa masih ada bahan peledak yang belum meledak sepenuhnya.
Sementara itu, kronologi ledakan di Cibalong Garut menurut warga sekitar, diangkat oleh akun FB miminsijabar.
Peristiwa itu terjadi pada Senin 12 Mei 2025 antara pukul 09.00-10.00 WIB.
Peristiwa tersebut bukan latihan, melainkan ledakan dari peluru yang sudah kedaluwarsa yang dibuang atau diledakkan di pinggir Pantai Cibalong Garut.
Namun warga sekitar turut mengambil pistom dan kuningan untuk dijual. Sayangnya mereka tidak mempedulikan keselamatan begitu peluru-peluru telah telah diledakkan, warga langsung memburu pistom bekas dan kuningan tanpa mempedulikan keselamatan.
Rupanya masih ada bom atau peluru yang telat meledak. Ketika warga memburu bekas peluru itu, peluru-peluru itu meledak berhamburan mengenai warga dan petugas.
Sebagai informasi, korban yang sudah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk sekitar 11 orang.
Korban meninggal : belum diketahui karena ada korban yang sampai hancur badan nya.
Perjuangan Keluarga Korban Disposal Amunisi dari Gangguan Psikologis, Polisi Berikan Trauma Healing |
![]() |
---|
Penampakan Boks Bekas Amunisi Tersimpan di Bangunan Kosong dan Samping Warung |
![]() |
---|
Pemdes Sagara Beberkan Fakta Titik Lokasi Pemusnahan Amunisi Kedaluwarsa Ternyata Diapit Dua Kampung |
![]() |
---|
KDM Soroti Ledakan Amunisi Kedaluwarsa di Garut: Sebaiknya Warga Sipil Tidak Dilibatkan Lagi |
![]() |
---|
Soal Anak Korban Ledakan Dapat Bantuan Hingga Rencana Pemekaran Desa Sagara, Ini Kata Camat Cibalong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.