SNPMB 2025
ISBI Bandung Sebut Hanya Temukan Dua Pelaku Kasus Joki UTBK, Panitia SNPMB Ungkap Ada Tiga
Kasus pertama ditemukan Jumat (25/4) yang teridentifikasi pengawas, karena mengenali peserta yang sama telah ikuti UTBK di ISBI Bandung, Rabu (23/4)
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) menemukan kasus perjokian dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.
Namun, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan sekaligus Ketua Pelaksana UTBK - SNBT 2025 ISBI Bandung, Indra Ridwan, mengatakan, hanya terdapat dua kasus perjokian dalam pelaksanaan UTBK di ISBI Bandung.
Menurut dia, kasus pertama ditemukan pada Jumat (25/4/2025) yang teridentifikasi pengawas, karena mengenali peserta yang sama telah mengikuti UTBK di ISBI Bandung pada Rabu (23/4/2025).
Temuan itu berawal dari kecurigaan pengawas UTBK di ruang transit tepat sebelum para peserta diperkenankan memasuki ruangan terhadap salah seorang peserta yang diindikasi pernah mengikuti ujian pada sesi sebelumnya.
"Temuan tersebut langsung dikonfirmasi melalui pencocokan foto peserta pada kartu ujian dengan data ABHP (Absensi Bukti Hadir Peserta, dan rekaman CCTV," kata Indra Ridwan saat konferensi pers secara daring, Rabu (30/4/2025).
Baca juga: Kasus Joki UTBK Ditemukan di ISBI Bandung, Pelaku Ganti Foto Pakai Teknologi AI
Ia mengatakan, berdasarkan hasil pendalaman panitia UTBK ISBI Bandung ternyata pelaku bernama Lucas Valentino Nainggolan, dan telah mengakui menggantikan tiga peserta UTBK di ISBI Bandung.
Saat itu, pada mulanya pengawas sempat menduga peserta tersebut memiliki saudara kembar, tetapi untuk memastikannya pengawas meminta untuk menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Ternyata, Lukas berdomisili di Jawa Timur, dan pilihan program studi yang diambil dalam UTBK itu ialah kedokteran di Universitas Airlangga dan Universitas Udayana.
"Dikarenakan waktu pelaksanaan ujian yang sudah dekat, dan peserta tersebut dapat menunjukkan semua dokumen yang harus dibawa, sehingga tetap diizinkan mengikuti ujian," ujar Indra Ridwan.
Ia menyampaikan, panitia UTBK ISBI Bandung pun langsung berkoordinasi dengan Tim SNPMB untuk menindaklanjuti temuan kasus Lukas yang menjadi joki dari tiga peserta lain.
Selanjutnya Lukas pun diminta menandatangani Berita Acara Kecurangan Ujian (BAKU) yang juga disahkan Penanggung Jawab Lokasi (PJL), dan Koordinator Pelaksana (Koorpel) sebagai bentuk pengakuan resmi.
"Seluruh dokumen dari pelaku kasus perjokian atas nama Lukas langsung dilaporkan Panitia UTBK ISBI Bandung ke Panitia Pusat UTBK 2025 melalui kanal pelaporan resmi," kata Indra Ridwan.
Sementara kasus perjokian kedua ditemukan pada Minggu (27/4/2025) yang bermula saat pengawas ujian menjalankan prosedur pemeriksaan awal sesuai standar operasional prosedur (SOP).
Termasuk memeriksa kelengkapan berkas peserta, meminta peserta menyimpan barang-barang ke dalam tas, serta meminta peserta untuk melepaskan aksesoris seperti kalung, gelang, dan anting.
5 Kriteria Kampus Ini Jadi Alternatif Kamu Jika Tak Lulus SNBT 2025, Segera Coba Lagi Keberuntungan |
![]() |
---|
Skor Tertinggi dan Terendah di Pengumuman SNBT 2025 |
![]() |
---|
Cara Cek Nomor Peserta di Hasil Pengumuman SNBT 2025 |
![]() |
---|
42 Link Pengumuman SNBT 2025 Mulai Sore Ini, Berikut Info Skor Tertinggi dan Terendah Tahun Ini |
![]() |
---|
Pengumuman SNBT 2025, Segini Pencapaian Skor Tertinggi dan Terendah Tahun Ini Lengkap Link Ceknya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.