Dianggap Gagal Jalankan Pilkada Serentak 2024, AMPD Geruduk Kantor KPU Hingga Melempari Telur

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 

TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Puluhan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi (AMPD) Kabupaten Tasikmalaya geruduk kantor KPU Kabupaten Tasikmalaya dan melakukan demo, pada Selasa (15/4/2025).

Pantauan wartawan TribunPriangan.com, aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap kinerja KPU dan Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya pada saat pilkada serentak 2024 yang gagal sampai akhirnya dilakukan pemungutan suara ulang (PSU) Tasikmalaya yang akan dilaksanakan 19 April 2025.

Tak hanya itu, saat berorasi pun massa sampai membawa pisang, singkong hingga membuat makam buatan sampai membawa spanduk yang bertulisan "atas matinya demokrasi karena ulah dari KPU dan Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya".

Massa pun meminta KPU dan Bawaslu sampai komisionernya untuk hadir dan meminta maaf atas kinerjanya yang dianggap gagal saat pilkada serentak 2024.

Namun, hanya Ketua KPU Kabupaten Tasikmalaya bersama komisioner yang menemui massa dan memberikan penjelasan soal jalannya pilkada serentak sampai dilakukan PSU Tasikmalaya. 

Baca juga: Hari Ini KPU Mulai Distribusikan Logistik Untuk Persiapan PSU Kabupaten Tasikmalaya

Saat hadir didepan massa, mereka sempat melemparkan telur ke hadapan Ketua KPU bersama jajarannya tepatnya ke spanduk dengan foto Ketua KPU dan Ketua Bawaslu.

Tapi massa sedikit kecewa karena jajaran KPU tak melakukan permohonan maaf hingga massa sempat chaos dan mengejar pejabat tersebut, tapi sempat tertahan oleh barikade kepolisian resort Tasikmalaya yang sudah berjaga sejak siang.

"Tadi aksi moral dari aliansi masyarakat peduli demokrasi Kabupaten Tasikmalaya meminta dua permintaan satu KPU dan Bawaslu karena sudah gagal menggelar pilkada 2024 sehingga terjadinya PSU tasikmalaya yang jelas" PSU sekarang noda hitam keburukan demokrasi di Kabupaten Tasikmalaya," ungkap Korlap aksi dari AMPD Dadan Jaenudin saat dikonfirmasi kepada wartawan TribunPriangan.com.

Baca juga: PSU Kabupaten Tasikmalaya Jadi Perhatian Khusus, KPU RI Tinjau Langsung Kesiapannya

Ia pun menyayangkan jajaran KPU Kabupaten Tasikmalaya tak mau meminta maaf dihadapan massa atas kinerjanya saat pelaksanaan pilkada serentak 2024 yang dianggap gagal sebagai penyelenggara.

"Yang saya sayangkan ketua KPU tidak mau meminta maaf, bahkan Ketua Bawaslu pun tidak hadir begitupun komisioner juga tak hadir," keluh Dadan.

Soal aksi demo yang dilakukan tadi sampai membawa pisang dan membuat makam buatan sebagai bentuk kekesalan atas kinerja KPU dan Bawaslu tak mampu bekerja baik.

"Itu bawa pisang bentuk kita murni dari masyarakat dan kita disini perlu dijelaskan kami tidak ada tuntutan ataupun pesanan aksi dari paslon manapun ini murni aksi dari gerakan masyarakat," tuturnya.

Baca juga: Pendistribusian Logistik PSU Kabupaten Tasikmalaya Dikawal Anggota Polisi dengan Senjata Lengkap

Aksi demo pun sempat melempar telur sebagai teatrikal bentuk kekecewaan karena tidak bisa menjalankan sebagai penyelenggara di pilkada serentak 2024.

"Itu teatrikal lempar jumroh dari masyarakat kepada kekecewaan KPU dan Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya," kata Dadan.

Dirinya berharap kedepan pejabat KPU dan Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya bisa berubah dan tak mencoreng nama Kabupaten Tasikmalaya yang semakin buruk.

"Mudah-mudahan KPU Bawaslu bisa berubah tidak seperti sekarang. Saya yakin pemimpin yang baik itu lahir dari rahim demokrasi yang benar," katanya. (*)

Baca juga: Profil Dian Hasanudin, Ketua KPU Garut yang Dipecat DKPP RI, Dulu Dikenal Sebagai Aktivis