Ramadhan 2025
Segera Qadha Puasa Sebelum Ramadhan Tiba, Ini Hukum, Konsekuensi, dan Denda jika tak Dilaksanakan
Segera Qadha Puasa Sebelum Ramadhan Tiba, Ini, Hukum, Konsekuensi, dan Denda jika tak Dilaksanakan
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: Gelar Aldi Sugiara
TRIBUNPRIANGAN.COM - Tribuners, Ramadhan 1446 Hijriah/2025 tinggal menghitung hari. Itu artinya, bagi Anda yang masih memiliki utang puasa, maka segera bayar/qada.
Berdasarkan kalender Hijriah yang telah dirilis Kemenag, bulan Ramadan diprediksi jatuh pada Maret 2025.
Umat Muslim diperkirakan bisa memulai puasa pada 1 Maret 2025 yang bertepatan dengan 1 Ramadan 1446 H.
Adapun saat ini masih berlangsung bulan Sya'ban.
Baca juga: Ramadhan 2025 Berapa Hari Lagi? Berikut Kalender Puasa Lengkap dengan Doa Harian selama Sebulan
Sya’ban sendiri merupakan bulan yang terletak di antara Rajab dan Ramadhan, yakni setelah Rajab dan sebelum Ramadhan.
Bulan tersebut menjadi patokan berakhirnya waktu untuk menqqadha (mengganti) puasa wajib (Ramadhan).
Pasalnya, kemungkin masih ada di antara kita yang belum selesai membayar utang (qadha) puasa Ramadhan tahun sebelumnya.
Ini menjadi alarm bagi siapa saja yang merasa pernah meninggalkan rukun Islam ke 4 tersebut sengaja maupun tidak.
Pasalnya terdapat beberapa konsekuensi dan denda yang perlu diperhatikan seorang muslim yang bersangkutan.
Baca juga: Jangan Terlewat! Ini Tanggal Mulai Puasa Nisfu Syaban 2025 Lengkap dengan Amalannya
Lantas apa saja ketentuannya?
Hukum, Konsekuensi, dan Denda yang Harus Dibayar Ketika Telat Bayar Hutang Puasa
Puasa Ramadhan hukumnya wajib dilaksanakan oleh umat Islam yang memenuhi syarat, orang-orang yang boleh membatalkan puasanya atau tidak berpuasa, tetap wajib mengqadha setelah bulan Ramadhan.
Di antaranya adalah orang yang sedang sakit dan ibu yang sedang hamil atau menyusui.
Lalu bagaimana hukumnya bila qadha puasa Ramadhan tahun lalu belum selesai, sementara Ramadhan akan segera tiba?
Baca juga: Jadwal Puasa Nisfu Syaban 2025, Berikut Niat dan Amalan-amalan yang Dianjurkan Diamalkan
Dilansir dari NU Online, orang yang membatalkan puasanya demi orang lain seperti ibu menyusui atau ibu hamil, dan orang yang menunda qadha puasanya karena kelalaian hingga Ramadhan tahun berikutnya tiba, mendapat beban tambahan.
Mereka wajib membayar fidyah di samping mengqadha puasa yang pernah ditinggalkannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.