Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 17 Januari 2025/ 17 Rajab 1446 H: Sosok dan Kepribadian Rasulullah

Berikut Naskah Khutbah Jumat 17 Januari 2025/ 17 Rajab 1446 Hijriah, dengan judul Sosok dan Kepribadian Rasulullah Muhammad SaLlahu A'lahi Wassalam.

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Ilustrasi
Ilustrasi nama RasuluLlah 

6. Nabi SAW sangat sayang kepada anak-anak. Beliau mengucapkan salam kepada mereka sambil menyapanya. Bahkan boleh jadi menggendongnya. Ketika seorang anak pipis di pangkuan beliau, pengasuhnya merebut sang anak dengan kasar. Maka beliau menegurunya: Biarkan dia pipis. Ini (sambil menunjuk pakaian beliau yang basah) dapat dibersihkan dengan air. 

7. Keramahan dan kasih sayang beliau mencakup segala orang. Beliau mengulurkan tangan terlebih dahulu untuk bersalaman. Beliau menoleh dengan seluruh badannya, menunjuk dengan seluruh jarinya, dan tidak terlihat meluruskan kaki sambil duduk di tengah sahabatnya. Beliau memanggil mereka dengan panggilan mesra atau panggilan penghormatan. Beliau tidak pernah memotong pembicaraan seseorang. Dan, kalau menegur, tidak menyebut nama yang ditegurnya.  

8. Rasulullah yang agung ini hidup zuhud luar biasa. Ia ikhlas tidur di atas tikar kasar hingga garis tikar tadi membekas di punggungnya. Bahkan tak jarang ia mengikatkan batu ke perut untuk menahan rasa laparnya. Ketika Allah menawarkan kekayaan dunia, Nabi berakhlak paling mulia ini lebih memilih hidup Zuhud dan sederhana. Rasulullah bersabda: “Tuhanku menawarkan kepadaku bukit-bukit di Makkah untuk dijadikan sebagai emas. Lalu saya menjawab: ”Hamba tidak mengharapkan itu semua wahai Tuhanku. Akan tetapi, saya lebih senang sehari lapar dan sehari kenyang. Tatkala kenyang, saya memuliakan dan bersyukur kepada-Mu. Sementara tatkala saya lapar,saya merendah dan berdoa kepada-Mu.” (HR. Ahmad) 

9. Perhatian dan keperdulian beliau kepada para sahabatnya seperti matahari menyinari bumi. Jika ia tak melihat sahabatnya selama tiga hari, ia akan menanyakan keadaannya. Jika sang sahabat tidak ada di rumah, beliau mendoakannya. Sementara bila sang sahabat berada di rumah, beliau mengunjunginya. 

10. Dakwah beliau sangat santun dan ramah. Toleran, tawazun, dan tasamuh. Metode dakwah beliau SAW adalah bil hikmah wal mau’izhah sebagaimana termaktub pada QS. an-Nahl, 16:125 Allah Ta’ala berfirman, 

ٱدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِ ۖ وَجَٰدِلْهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ 

Artinya, “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pengajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk."

Jamaah Jumat rahimakumullah 
Rasulullah telah meninggalkan kita umatnya 1388 tahun yang lalu. Beliau meninggalkan dua perkara yang harus kita pegang erat yaitu Quran dan hadits. Rasulullah bersabda, 

تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ 

Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya. (Hadits Shahih Lighairihi, H.R. Malik; al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm) 

Selain itu Rasulullah juga merasa takut apa yang terjadi pada umatnya. Ada enam  perkara yang dikhawatirkan Rasulullah atas umatnya yaitu 

1) imarah sufaha (orang-orang yang bodoh menjadi pemimpin), 
2) menumpahkan darah, 
3) jual beli hukum, 
4) memutuskan silaturahim, 
5) anak-anak muda yang menjadikan Alquran sebagai seruling-seruling, 
6) dan banyaknya algojo (yang zalim. 

Sabda beliau:  

أَخَافُ عَلَيْكُمْ سِتًّا : إِمَارَةَ السُّفَهَاءِ وَ سَفْكَ الدَّمِ وَ بَيْعَ الْحُكْمِ وَ قَطِيْعَةَ الرَّحْمِ وَ نَشْوًا يَتَّخِذُوْنَ الْقُرْآنَ مَزَامِيْرَ وَ كَثْرَةَ الشُّرَطِ 

“Aku mengkhawatirkan atas kalian enam perkara: imarah sufaha (orang-orang yang bodoh menjadi pemimpin), menumpahkan darah, jual beli hukum, memutuskan silaturahim, anak-anak muda yang menjadikan Alquran sebagai seruling-seruling, dan banyaknya algojo (yang zalim).” (HR. Ath Thabrani)

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved