Kisah Sukses UMKM di Sumedang

Seblak Susan di Sumedang Bisa Raup Omzet Rp 5 Juta Per Hari, Setelah 7 Tahun Jatuh Bangun

Susan membuka warung seblak di Jalan Empang, Kelurahan Regol Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang sejak tahun 2017.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Kiki Andriana
Susan Febriani (40), pedagang seblak di Jalan Empang, Kelurahan Regol Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jumat (23/8/2024). 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com, Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Membangun sebua usaha, apalagi yang skala Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memang seringkali harus mengalami jatuh bangun.

Namun, itu semua dijalani Susan Febriani (40) dan suaminya, Iwan Ridwan 46 dengan tabah mengawal usahanya berjualan seblak.

Buah ketabahan itu, terpetik hari-hari ini hingga ladang usahanya kini dikenal dengan sebutan Seblak Susan.

Dalam sehari, omzet seblak jualannya bisa mencapai Rp 5 juta per hari. 

Ketika mulai membuka warung seblak, omzetnya jauh dari kata cukup. 

"Waktu merintis ya paling Rp 100 ribu, atau kalau lagi bagus Rp 200 ribu. Sekarang alhamdulillah, bisa beli tanah dari jualan seblak, bisa nyicil mobil," kata Susan kepada TribunPriangan.com, Junat (23/8/2024). 

Susan membuka warung seblak di Jalan Empang, Kelurahan Regol Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang sejak tahun 2017.

Susan Febriani (40), pedagang seblak di Jalan Empang, Kelurahan Regol Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jumat (23/8/2024).
Susan Febriani (40), pedagang seblak di Jalan Empang, Kelurahan Regol Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jumat (23/8/2024). (Tribunpriangan.com/Kiki Andriana)

Lokasinya hanya sekitar 100 meter dari Alun-alun Sumedang, tepatnya di belakang Gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) Sumedang

Tidak ada cabang, meski Susan ingin sekali membuka cabang seblaknya. Dia mengaku belum bisa membuka cabang karena dana pengembangannya yang masih belum cukup. Namun, dia menikmati perjalanan usahanya yang perlahan namun pasti. 

Sebelum merintis usaha ini, Susan dan suaminya bekerja. Penghasilan keduanya dalam satu bulan jika digabung sekitar Rp 5 juta per bulan. Susan kemudian memutuskan berhenti bekerja dan merintis UMKM seblak. 

Ketika seblak dibuka, selama dua tahun dari itu Iwan Ridwan masih bekerja. Setelah usaha seblak semakin sibuk dan banyak pelanggan, Iwan juga memutuskan keluar dari tempatnya kerja dan fokus usaha bersama istrinya. 

"Saya bukan apa ya, yang dicari berkah. Memang saya ingin suami ada di rumah, usaha di rumah, lebih berkah. Dulu waktu di jalanan (Iwan bekerja sebagai agen asuransi) bawaannya khawatir udah," katanya. 

Baca juga: Ingin Ciptakan Kampung Jeruk, Pria Asal Kiarajangkung Kembangkan Pertanian Jeruk Siem

Diramaikan Media Sosial

Usaha seblak yang dilakukan Susan dan suaminya seperti usaha-usaha seblak lain. Yakni, pembeli datang lalu mendadak dibuatkan seblak. Ada pula yang memesan via WhatsApp lalu diantarkan ke lokasi pembeli. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved