Cerita Anak Kuli Bangunan Asal Papua Gagal Masuk Polri Dua Kali, Daftar ke IPDN Langsung Lolos

Jein Kambu adalah satu di antara ratusan orang yang dikukuhkan sebagai Praja Pratama IPDN Angkata XXXV.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: ferri amiril
tribunpriangan.com/kiki andriana
Jein Kambu adalah satu di antara ratusan orang yang dikukuhkan sebagai Praja Pratama IPDN Angkata XXXV. 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Jein Kambu adalah satu di antara ratusan orang yang dikukuhkan sebagai Praja Pratama IPDN Angkata XXXV. 

Kisah perjuangan Jein menjadi abdi negara, patut diacungi jempol. Dia tak kenal lelah, terus berlatih dan belajar, hingga akhirnya tujuannya tercapai. 

Putri kelahiran distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Papua itu pernah dua kali daftar untuk menjadi anggota Kepolisian Republik Indonesia. 

Namun, dua kali kesempatan itu berakhir gagal. Pada kegagalan kedua, dia memutuskan untuk mendaftar ke IPDN. Sekali daftar, lolos. 

"Saya ingin ke IPDN karena selesai kuliah kan ditempatkan jadi PNS golongan A3, dan saya ingin membanggakan kedua orang tua saya, mengangkat derajat kedua orang tua saya," katanya kepada Tribun usai pengukuhan, di Lapangan Parade Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Kamis (3/10/2024). 

Dia mengatakan bahwa dirinya mulai tertarik masuk IPDN saat SMA kelas 11. Informasi tentang IPDN dia cari dari internet. 

"Tapi sebelum itu, saya lulusan 2023 dan belum sempat tes, saya sempat tes polisi dua kali dan gagal, maka saya punya plan B dan saya daftar IPDN. Puji tuhan satu kali daftar tembus," katanya. 

Derjat yang ingin diangkat Jeini adalah derajat keluarganya. Ayahnya kuli bangunan dan ibunya berjualan pinang di pasar.

Ayahnya baru ada uang jika ada yang memintanya bekerja. Jika ada pekerjaan, sebulan bisa dapat Rp3-5 juta. Jika tidak ada yang memanggil untuk bekerja, uang tidak ada. 

"Saya tidak minder, itu jadi motivasi saya, kedua orang tua saya, saya bilang harus bisa masuk ke IPDN agar tidak sama seperti mereka. Ingin merubah nasib keluarga," kata Jein, sambil menangis. 

"Mama terima kasih banyak udah dukung ade sampai sekarang. Ade tidak tahu seandainya tidak ada mama, tuhan baik mempertemukan ade dengan mama," katanya.(*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved