BNN Provinsi Jabar Beri Edukasi Bahaya Narkoba ke Ratusan Santri di Pangandaran

Personel Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Barat mendatangi Pondok Pesantren Sabilil Muttaqien di Kabupaten Pangandaran, Sabtu (7/9/2024). 

Penulis: Padna | Editor: ferri amiril
tribunpriangan.com/padna
Personel Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Barat mendatangi Pondok Pesantren Sabilil Muttaqien di Kabupaten Pangandaran, Sabtu (7/9/2024).  

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Pangandaran, Padna

 

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Personel Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Barat mendatangi Pondok Pesantren Sabilil Muttaqien di Kabupaten Pangandaran, Sabtu (7/9/2024). 

Mereka mendatangi pondok pesantren tersebut, untuk melakukan sosialisasi dan edukasi bahaya Narkoba kepada ratusan santriwan dan santriwati. 

Kepala Tim Rehabilitasi di BNN Provinsi Jawa Barat, Drs. H. Anas Saepudin, mengatakan, tujuan datang ke pondok pesantren dalam rangka meningkatkan daya tangkal anak dan remaja dalam mencegah penyalahgunaan narkoba.

Selain itu, mendukung sekolah atau pesantren untuk memiliki komitmen mengintegrasikan nilai - nilai ketahanan diri anti narkoba kepada para santri melalui pembelajaran di sekolah.

Sehingga, dapat meminimalisir potensi perilaku berisiko anak dan remaja khususnya dalam penyalahgunaan narkoba.

"Tentu, agar segera dipetakan dan ditangani secara optimal. Tujuannya untuk melindungi anak dan remaja dari bahaya penyalahgunaan narkoba," ujar Anas di aula Ponpes Sabilil Muttaqien Pangandaran, Sabtu sore.

Ke depan, Ia berharap, BNN Jabar bisa menjalin kerjasama dengan pihak terkait untuk mendukung program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba (P4GN) khususnya di lingkungan Pondok Pesantren.

Karena, tidak bisa dipungkiri pentingnya mengedepankan peran satuan pendidikan sebagai lembaga yang dirancang untuk mendidik dan memiliki kemampuan untuk menangkal resiko penyimpangan sosial yang mungkin terjadi.

"Termasuk, penyalahgunaan narkoba. Jadi seluruh satuan pendidikan termasuk sekolah dan pesantren dapat menjadi basis untuk membangun ketahanan anti narkoba di lingkup yang lebih kecil," katanya.

Pimpinan Pondok Pesantren Sabilil Muttaqien Pangandaran, Kh. Sahlan Husain menyebut, materi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dari perspektif agama.

"Strategi, kebijakan MUI dalam meningkatkan peran serta ulama dan santri untuk menciptakan lingkungan pesantren Bersinar (bersih dari narkoba)," ucapnya.(*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved