Purbahayu Terkenal Tempat Buangan Sampah, Sekelompok Warga di Pangandaran Sulap Sampah Jadi Bernilai

Di TPS yang sedang dibangun itu, mereka akan kelola berbagai jenis sampah rumah tangga di lingkungannya dengan memilah sampah jadi bernilai ekonomis

Penulis: Padna | Editor: Dedy Herdiana
TribunPriangan.com/Padna
Lokasi TPS Purbahayu Pangandaran yang akan dimanfaatkan sekelompok warga dalam memilah sampah 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Berawal dari kepedulian terhadap lingkungan, seorang pria di Pangandaran inovasi membangun Tempat Pembuangan Sementara (TPS).

Dia bernama Miswan (40) satu warga di Desa Purbahayu Kecamatan / Kabupaten Pangandaran Jawa Barat. 

Baca juga: Tidak Punya Izin, SatPol PP Pangandaran Tutup Sementara Pembangunan TPS Purbahayu

Miswan sudah ada sekitar 10 tahun bekerja memanfaatkan sampah rumah tangga hingga kini bisa menafkahi keluarganya.

Kini, dalam berinovasi membangun TPS Miswan mengajak sejumlah warga dan membentuk Kelompok Perkumpulan Masyarakat Peduli Sampah Purbahayu (PMPSP).

Di TPS yang sedang dibangun tersebut, mereka akan mengelola berbagai jenis sampah rumah tangga di lingkungannya dengan memilah sampah yang bernilai ekonomis dan tidak bernilai ekonomis.

Miswan mengatakan, membangun TPS ini berawal inisiatif warga yang tergabung dalam kelompok dan ingin memanfaatkan sampah yang dihasilkan warga setempat. 

"Sejak dulu, Purbahayu terkenal dengan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Makanya, kita masyarakat dan pemuda di Purbahayu muncul kepedulian untuk bagaimana caranya mengolah sampah yang baik dan benar," ujar Miswan ke Tribun Jabar di Purbahayu, Selasa (20/8/2024) siang.

Sekarang ini, konsep penumpukan sampah banyak nilai negatifnya. Seperti berdampak terhadap tercemarnya air, bau, banyak lalat dan sebagainya.

Makanya, kelompok peduli sampah membuat TPS untuk menjadi tempat pemilahan hasil dari sampah rumah tangga lingkungan.

"Kita manfaatkan sampah rumah tangga, kita angkut dan kemudian kita pilah mana sampah yang bernilai ekonomis dan mana sampah yang tidak bernilai ekonomis."

"Seperti botol dan gelas plastik bekas, kardus, kertas dan lainnya kita jual. Sampah yang tidak bernilai ekonomis, kita leburkan dan dimanfaatkan untuk pupuk," katanya.

Sehingga, nantinya pemuda di Purbahayu akan banyak kesibukan yang akhirnya dapat menghasilkan untuk membantu kebutuhan perekonomiannya.

"Desa Purbahayu ini, jangan hanya dibilang sebagai tempat penumpukan sampah. Tapi, kita manfaatkan sampah tersebut agar menjadi cuan," ucap Miswan.

Miswan bersama masyarakat yang peduli sampah tentu memikirkan bagaimana caranya tidak banyak sampah yang menumpuk.

Halaman
12
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved