Gempa Megathrust Selat Sunda
Ahli Gempa BMKG, Daryono: Kejadian Gempa Megathrust Tak Bisa Diprediksi Ilmuwan. Tapi Potensinya Ada
Daryono menegaskan, informasi potensi Gempa Megathrust yang berkembang saat ini sama sekali bukanlah prediksi atau peringatan dini
Laporan Kontributor TribunPriangan.com, Dian Herdiansyah.
TRIBUNPRIANGAN.COM, SUKABUMI - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelakan potensi adanya Keberadaan Zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut sebagai sebuah potensi gempa bumi cukup besar akan terjadi.
Potensi Megathrush ini diduga oleh para ahli sebagai zona kekosongan gempa besar (seismic gap) yang sudah berlangsung selama ratusan tahun.
Baca juga: 41 Gempa Bumi Mengguncang Kawasan Dekat Banten dan Sukabumi Jawa Barat Hingga Pagi Hari Ini
Bahkan potensi adanya ancaman gempa Megathrush ini, bisa saja sewaktu-waktu terjadi.
"Terkait rilis gempa di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut tinggal menunggu waktu yang kami sampaikan sebelumnya, hal ini dikarenakan kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar, tetapi bukan berarti segera akan terjadi gempa dalam waktu dekat," jelas Daryono, Kamis (15/08/2024).
Daryono menyebut alasan gempa Meghathrust dikatakan tinggal menunggu waktu, disebabkan karena segmen-segmen sumber gempa di sekitarnya sudah rilis gempa besar semua.
"Sementara Selat Sunda dan Mentawai-Siberut hingga saat ini belum terjadi," tuturnya.
Daryono mengungkapkan, untuk mengetahui kapan potensi ancaman Megathrush terjadi, bahwa hingga saat ini belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi yang dengan tepat dan akurat mampu memprediksi.
"Terjadinya gempa (kapan, dimana, dan berapa kekuatannya), sehingga kita semua juga tidak tahu kapan gempa akan terjadi, sekalipun tahu potensinya," kata Daryono.
Daryono menegaskan, informasi potensi Gempa Megathrust yang berkembang saat ini sama sekali bukanlah prediksi atau peringatan dini, sehingga jangan dimaknai secara keliru. Seolah akan terjadi dalam waktu dekat.
"Untuk itu, kepada masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan beraktivitas normal seperti biasa, seperti melaut, berdagang, dan berwisata di pantai. BMKG selalu siap memberikan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami dengan cepat dan akurat," tutupnya.
Munculnya pembahsan potensi Megathrust, salah satunya gempa bumi Selat Sunda di Pantai Selatan Jawa mulai dari Bayah Banten, Sukabumi, Pangandaran Garut dalam waktu dekat adanya intensitas yang signifikan.
Terkini gempa magnitude 5,2 tejadi Kamis (15/08/2024) dini hari tadi antara episenter titik gempa Bayah Banten dan Sukabumi.
Sebelum gempa dini hari tadi, pada Rabu (14/08/2024) pukul 22.54, terjadi gempa magnitude 4,1 di pantai Pangandaran Jawa Barat.
Bahkan pantuan Tribunjabar.id, dari akun media sosial @bmkgwilaya2 Banten, updete gempa susulan pantai Selatan Jawa hingga saat ini gempa-gempa kecil terus terjadi.
Munculnya kembali pembahasan potensi gempa di zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut, sebenarnya tidak ada kaitannya secara langsung dengan peristiwa gempa kuat M7,1 yang berpusat di Tunjaman Nankai dan mengguncang Prefektur Miyazaki Jepang.
Namun kata Daryono menariknya, gempa yang memicu tsunami kecil pada 8 Agustus 2024 beberapa hari lalu mampu menciptakan kekhawatiran bagi para ilmuwan, pejabat negara dan publik di Jepang akan potensi terjadinya gempa dahsyat di Megathrust Nankai.
"Peristiwa semacam ini menjadi merupakan momen yang tepat untuk mengingatkan kita di Indonesia akan potensi gempa di zona seismic gap Selat Sunda dan Mentawai-Siberut," katanya.
Sejarah mencatat, gempa besar terakhir di Tunjaman Nankai terjadi pada 1946 (usia seismic gap 78 tahun), sedangkan gempa besar terakhir di Selat Sunda terjadi pada 1757 (usia seismic gap 267 tahun) dan gempa besar terakhir di Mentawai-Siberut terjadi pada 1797 (usia seismic gap 227 tahun).
"Artinya kedua seismic gap kita periodisitasnya jauh lebih lama jika dibandingkan dengan seismic gap Nankai, sehingga mestinya kita jauh lebih sarus dalam menyiapkan upaya-upaya mitigasinya," tutup Daryono.
Baca juga: Intensitas Gempa Bumi di Selatan Jawa Barat -Banten Meningkat, BMKG: Potensi Megathrust Selat Sunda
3 Kecamatan di Cianjur Selatan, Berpotensi Terdampak Tsunami 18 -26 Meter, Jika Ada Gempa Megathrust |
![]() |
---|
Heboh Soal Gempa Megathrust, Kepala BPBD Pangandaran Angkat Bicara, Minta Masyarakat Tidak Panik |
![]() |
---|
GEMPA Megathrust Selat Sunda Diungkap Peneliti BRIN: Bisa Menyebabkan Tsunami hingga Jakarta |
![]() |
---|
Intensitas Gempa Bumi di Selatan Jawa Barat -Banten Meningkat, BMKG: Potensi Megathrust Selat Sunda |
![]() |
---|
Megathrust Ancam Pantai Selatan Jawa, PVMG Ungkap Pemetaan Jarak, Bebatuan Hingga Karakter Tsunami |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.