UMKM Ciamis

Beledag Jagara Makanan Ringan Khas Kabupaten Ciamis yang Tembus Pasar Luar Negeri

Salah satu makanan ringan khas Kabupaten Ciamis yang berbahan dasar dari singkong itu sangat digemari oleh berbagai kalangan terutama para anak-anak

|
Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: ferri amiril
tribunpriangan.com/ai sani nuraini
Salah satu makanan ringan khas Kabupaten Ciamis yang berbahan dasar dari singkong itu sangat digemari oleh berbagai kalangan terutama para anak-anak muda. 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini


TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Salah satu makanan ringan khas Kabupaten Ciamis yang berbahan dasar dari singkong itu sangat digemari oleh berbagai kalangan terutama para anak-anak muda.

Beledag Jagara nama brand nya atau di pasaran namanya adalah Keripik Kaca dengan berbagai macam rasa.

Dalam pemasarannya, konsumen bisa memesannya melalui berbagai platform seperti media sosial, toko orange, dan aplikasi penjualan lainnya. Kemudian bisa langsung juga datang ke toko yang ada di samping rumah Ai Iip Apipah di Dusun Sindanghilir, Desa Citeureup, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis.

Untuk harganya sendiri di toko orange sangat bervariasi mulai dari Rp 5 ribu untuk kemasan 50 gram, Rp 15 ribu untuk kemasan 250 gram, Rp 28 ribu kemasan 500 gram, dan Rp 53.200 untuk kemasan 1 kilogram.

Ai Iip Apipah (26) warga Dusun Sindanghilir, Desa Citeureup, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis inilah yang kini sukses menjadi bos Beledag Jagara atau Keripik Kaca.

Dia membagikan kisahnya tentang awal mula ia menekuni dunia usaha tersebut, dulu saat masih menjadi siswa SMA, Ai kerap menjual produk tersebut yang diolah oleh ibunya sendiri.

Siapa sangka, wanita bermental pengusaha itu kini berhasil menjadi wirausahawan muda yang memiliki omzet hingga miliaran rupiah.

Beledag Jagara nama brand terkenalnya di Ciamis, yang pemasarannya kini sudah mencakup luar pulau bahkan luar negeri dengan banyaknya yang menjadi reseller.

Keberhasilan lainnya yang dia raih di antaranya, sudah memiliki pabrik pengolahan sendiri dengan puluhan karyawan yang merupakan masyarakat sekitar rumahnya, hingga reseller yang tersebar di berbagai wilayah.

Mulanya, dia hanya punya satu orang karyawan, kemudian terus bertambah hingga mencapai puncak bisnisnya dan bisa merekrut banyak orang pada tahun 2020 saat Covid-19 melanda.

Dimana pada saat itu sedang masa pandemi Covid-19, jadi banyak orang yang diberhentikan dari pekerjaannya di kota.

Namun, wanita tersebut justru malah merekrut karyawan hingga mencapai puluhan orang.

"Awalnya di tahun 2013 saat kelas satu SMA, ibu saya suka bikin inovasi olahan dari opak atau keripik kaca kemudian saya suka bawa dan jual ke sekolah, di sana kan banyak teman-teman, ada guru, dan alumni juga. Waktu itu saya bawa dagangan saya ke sekolah menggunakan kresek biasa," ungkap Ai Iip saat ditemui di rumahnya di Dusun Sindanghilir, Desa Citeureup, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis belum lama ini.

Dari sana, dia mulai memiliki konsumen, bahkan banyak kakak kelas dan alumni yang mau menjadi reseller untuk menjual kembali produk miliknya tersebut.

Di masa Pandemi, usahanya itu sangat melejit karena Ai pernah memproduksi cemilan tersebut sebanyak 2,3 ton dalam satu hari untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Dalam menggeluti usahanya ini, Ai mampu mengatasi berbagai tantangan bisnis seperti sulitnya bahan utama singkong hingga menurunnya permintaan produksi. 

Namun karena tekad dan kegigihan dalam menjalani usahanya, kini usaha keripik kaca Beledag Jagara kembali menggeliat dengan banyaknya kembali pesanan dari luar kota.

Tak hanya keripik kaca, kini Ai juga mengembangkan usahanya dengan menjual varian makanan ringan produk UMKM lainnya yang didapat dadi masyarakat sekitar.

Keripik kaca yang dia buat itu berbahan dasar singkong yang ia beli dari warga sekitar rumahnya.

Singkong itu digiling menggunakan mesin, kemudian setelah halus dia masukkan ke dalam air di dalam wajan besar, setelah menggumpal, bahan baku tersebut lalu diletakkan di tampian dari bambu yang memanjang dan dipipihkan setipis mungkin.

Selepas itu, proses penjemuran dilakukan selama satu hari atau lebih tergantung dengan cuaca, setelah kering kemudian keripik kaca itu dipotong dadu dengan ukuran tertentu kemudian dioven, setelah matang, keripik kaca itu akan dibumbui dengan berbagai macam rasa.

Tak hanya memproduksi Keripik Kaca, di rumah produksinya itu Ai juga mengolah baso goreng (basreng) yang dipotong dengan berbagai bentuk, ada yang bulat tipis atau diiris seperti korek api. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved