Harga BBM Non Subsidi Kemungkinan Naik Per 1 Agustus 2024, Ini Kata Dirut Pertamina Nicke Widyawati

Harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi kemungkinan naik per 1 Agustus 2024.  Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati buka suara

|
Editor: Machmud Mubarok
Kompas.com
Daftar harga BBM hari ini. Harga BBM terbaru di seluruh Indonesia berlaku Januari 2023.(SHUTTERSTOCK) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi kemungkinan naik per 1 Agustus 2024.  Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati buka suara mengenai penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi seperti Pertamax mulai 1 Agustus 2024.

Nicke menyatakan, penyesuaian harga BBM non subsidi biasa dilakukan setiap bulan. Perseroan pun kerap merilis harga BBM non subsidi, seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, hingga Pertamina Dex pada awal bulan.

"Itu kan sudah biasa kalau non subsidi," kata Nicke di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (31/7/2024).

Kendati begitu, Nicke mengakui belum menghitung secara rinci mengenai potensi kenaikan BBM kelas tersebut mulai besok. "Belum tahu, kita belum hitung," bebernya.

Di sisi lain, pihaknya masih menunggu arahan pemerintah mengenai pembatasan pembelian BBM bersubsidi melalui revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014.

"Kita tunggu pemerintah. (Kuotanya) belum (ditentukan)," jelas Nicke.

Baca juga: Petani di Pangandaran Gunakan BBG, Alternatif BBM yang Dinilai Mahal

Baca juga: Layanan Motoris BBM Bagi Pemudik akan Tersedia di Tasikmalaya, Ini Lokasinya

Sebelumnya diberitakan, harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi Pertamina seperti Pertamax series dinilai sudah layak untuk dinaikkan.

Hal itu disampaikan Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad.

Menurut dia, sudah lama BUMN tersebut menahan harga Pertamax series, meski tekanan harga minyak dunia tinggi akibat konflik Timur Tengah.

Padahal di sisi lain SPBU swasta sudah beberapa kali menaikkan harga BBM.

Selain itu, kondisi saat ini juga masih berat, termasuk nilai tukar yang berada pada kisaran Rp 16.000 per dollar AS. 

"Kurs sudah bergerak sekitar 5 persen, makanya Pertamina layak menaikkan harga BBM non subsidi. Yang penting kenaikan tersebut tidak memberatkan masyarakat," kata Tauhid di Jakarta, Minggu (28/7/2024), seperti dilansir dari Antara.

Dia menambahkan komposisi terbesar dalam menentukan harga BBM adalah harga ICP karena merupakan bahan baku. Jadi kalau harga ICP lebih tinggi dibandingkan nilai tukar maka harga ICP yang dominan menentukan harga BBM tersebut.

"Kalau keduanya bergerak naik (nilai tukar dan ICP), maka mempercepat penyesuaian harga BBM," ujar dia.

Penyesuaian harga terakhir terjadi pada 1 Juni 2024. Berikut ini daftar lengkap harga BBM non subsidi di seluruh Indonesia, sebagaimana dilansir dari laman pertamina.com:

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved