Mendagri Yakin Lulusan IPDN Bisa Percepat Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

Hal itu dia sampaikan saat memberikan pembekalan kepada calon wisudawan dari berbagai program studi di IPDN Kampung Jatinangor, Sumedang, Jumat (26/7)

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Tribun Jabar/Kiki Andriana
Menteri Dalam Negeri, Jenderal Pol (Purn) Prof. Drs. H. M. Tito Karnavian saat memberikan keterangan di IPDN Kampus Jatinangor, Sumedang, Jumat (26/7/2024). 

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Menteri Dalam Negri (Mendagri) Republik Indonesia, Tito Karnavian meyakini lulusan IPDN akan bisa mempercepat visi Indonesia Emas 2045.

Hal itu dia sampaikan saat memberikan pembekalan kepada calon wisudawan dari berbagai program studi di IPDN Kampung Jatinangor, Sumedang, Jumat (26/7/2024).

Mendagri hadir di Gedung Balairung Rudini Kampus IPDN Jatinangor didampingi oleh Wakil Menteri Dalam Negeri, John Wempi Wetipo, dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, serta para pejabat lainnya.

Baca juga: Penjual Cakue di Sumedang Ini Cuma Lulusan SMP, Bisa Beli Kendaraan, Sawah, dan Biayai Sekolah Adik

Mendagri memberikan pemahaman terkait perkembangan situasi dan kondisi Indonesia saat ini dalam upaya menuju Indonesia Emas 2045 kepada calon wisudawan IPDN yang rencananya akan diwisuda pada Senin (29/7/2024), dan disusul dengan pelaksanaan Pelantikan Pamong Praja Muda pada 1 Agustus 2024 oleh Wakil Presiden RI.

“Indonesia saat ini ada pada posisi yang sangat bagus, pertumbuhan ekonomi kita di angka lebih dari 5,11 persen. Ini mengindikasikan bahwa Indonesia juga negara yang mampu menjaga stabilitas harga," kata Tito.

"Perkembangan inflasi nasional per Juni 2024 juga mendapat angka yang terbaik yakni 2,51 % . Hal ini karena situasi politik dan ekonomi kita berjalan dengan baik," ujarnya.

Baca juga: Pilkada Sumedang 2024, Umuh Muchtar Optimistis Erwan Setiawan Terpilih Jadi Bupati, Ini Alasannya

Ini sedikit banyak membuktikan opini dan perkiraan yang diberikan oleh World Bank dan juga lembaga-lembaga internasional lainnya terkait prediksi bahwa Indonesia akan menjadi negara yang maju.

“Sebagai calon aparatur sipil negara, di mana nanti kelak kemajuan Indonesia ada di tangan kalian, kalian harus tau bahwa diprediksikan Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi ke-4 terbesar di dunia setelah China, India, dan United States,"

"Indonesia menjadi kekuatan ekonomi itulah yang dikatakan Indonesia Emas, dimana pendapat perkapita perorang akan sama seperti di negara maju," ujarnya.

Baca juga: Dony Ahmad Munir Yakin Pola Kolaborasi Bisa Atasi Miskin Ekstrem di Sumedang

Mendagri bertutur, untuk bisa menjadi negara dominan, syaratnya ada 3, yakni: Pertama adalah angkatan kerja yang besar untuk menjadi mesin produksi; Kedua yakni sumber daya alam yang melimpah untuk menjadi bahan material produksi, dan; Ketiga adalah wilayah yang luas untuk menampung mesin produksi masif.

“Jika melihat dari syarat ini maka dari 200 negara di dunia tidak akan lebih dari 20 negara yang mencapainya diantaranya negara yang dominan adalah China, India, United State, Rusia dan Indonesia”, tuturnya.

68,7 persen penduduk Indonesia merupakan penduduk di usia produktif, ini yang disebut dengan bonus demografi bagi Indonesia, tapi hal itu juga dapat menjadi bencana demografi.

Baca juga: Bos Persib Bandung Umuh Muchtar Sawer Pembangunan Masjid di Sumedang: Itu Kewajiban Saya

"Jika diberdayakan dengan baik bonus demografi ini dapat membuat Indonesia semakin maju. Caranya yakni mengaktifkan potensi human resource dengan peningkatan kualitas kesehatan terutama penanganan dan pencegahan stunting serta perkuat bidang pendidikan baik formal maupun non formal,” ujar Tito.

Menurutnya, semua wisudawan, termasuk yang S2 dan S3, bisa memberikan kontribusi dengan kelimuan dan posisinya menjadi birokrat untuk menyelesaikan masalah-masalah dengan scientifik.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved