Pilkada Tasikmalaya 2024

Pilkada Tasikmalaya 2024, Pemahaman Ketahanan Budaya Menurut Bacawalkot Dicky Chandra

Diky Candra mengatakan, budaya merupakan perilaku dan budi pekerti individu suatu masyarakat.

Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Tribun Priangan/Aldi M Perdana
Bakal calon Wali Kota Tasikmalaya, Dicky Chandra (tengah di panggung), saat menghadiri diskusi publik terkait ketahanan budaya di studio Komunitas Cermin pada Minggu (21/7/2024) malam. 

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Komunitas Cermin menggelar diskusi publik terkait ketahanan budaya di studionya pada Minggu (21/7/2024) malam.

Diskusi tersebut menghadirkan tiga sosok bakal Calon Wali Kota Tasikmalaya, yakni aktor senior Diky Chandra, Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Agus Wahyudi, dan Ketua HIPMI Arif Hidayat.

Sayangnya, salah satu bakal calon wali kota, KH Aminuddin Bustomi yang saat ini menjabat sebagai Ketua MUI Kota Tasikmalaya, berhalangan hadir.

Baca juga: Pilkada Tasikmalaya 2024, 4 Kandidat yang Diberi Surat Rekomendasi PAN akan Dibahas Awal Agustus

Pada kesempatan tersebut, Diky Candra mengatakan, budaya merupakan perilaku dan budi pekerti individu suatu masyarakat.

"(Budaya) itu perilaku dan budi pekerti kita. Walaupun memang ada yang merusak budaya, karena menciptakan budaya sendiri, contohnya korupsi," ucapnya saat di hadapan audiens seperti dilansir TribunPiangan.com di lokasi.

Diky juga menambahkan, ada pula pergeseran budaya, seperti halnya perilaku geng motor, LGBT, dan lainnya.

Baca juga: Pilkada Bandung Barat 2024, Kang Tebe Akui KBB Punya Berbagai Permasalahan Terutama Stunting

"Budaya seperti itu bisa jadi merusak apa yang sudah ada dan tidak baik bagi sosial," jelasnya.

Menurut Diky, ketahanan budaya harus dilakukan bersama-sama demi kemajuan Kota Tasikmalaya.

"Harus seperti sapu lidi. Tidak bisa hanya dilakukan sendiri. Sementara mempertahankan nilai-nilai tradisi, harus disikapi oleh prinsip. Misalnya, ada budaya luar masuk, tapi kita tidak terpengaruh. Kuncinya adalah diri kita sendiri," terangnya.

Baca juga: Pilkada Sumedang 2024, Dony Ahmad Munir Dorong Masjid Besar Sukasari Segera Rampung

Begitu pula dalam pemerintahan, lanjut Diky, lantaran pemerintah harus membuat regulasi yang terhubung dengan itu.

"Jadi harus menyeluruh, mulai dari pemerintah sampai ke masyarakat. Jangan bikin regulasi saja, tapi juga pemerintah ngasih contoh ke masyarakat, karena untuk pertahanan budaya itu harus ada aksi nyata," ujar dia. [*]

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved