Pengolahan Sampah Lewat Pemanfaatan Kemasan Produk Diyakini Mampu Kejar Net Zero Emission 2060

Indonesia sendiri telah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon pada tahun 2060 atau lebih awal.

Kompas.com
Ilustrasi nol emisi karbon 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Net zero emissions atau nol emisi karbon adalah kondisi saat jumlah emisi karbon yang dilepaskan ke atmosfer, tidak melebihi jumlah emisi yang mampu diserap oleh bumi.

Guna mencapai nol emisi karbon, maka diperlukan sebuah transisi dari sistem energi yang digunakan menjadi sistem energi bersih agar menciptakan kondisi seimbang antara aktivitas manusia dengan keseimbangan alam.

Adapun salah satu cara yang dapat diterapkan dalam mewujudkan nol emisi karbon adalah, penerapan Extended Producer Responsibility guna mengumpulkan kembali kemasan-kemasan bekas brand agar tidak mencemari lingkungan dan bisa didaur ulang.

Baca juga: Ilham Akbar Nilai Penggunaan Magot untuk Urai Sampah Mampu Wujudkan Net Zero Emission 2060

Indonesia sendiri telah berkomitmen untuk mewujudkan emisi karbon pada tahun 2060 atau lebih awal.

Untuk itu, Saint Gobain menggandeng Parongpong RAW lab dan Mallsampah guna menerapkan sirkularitas dengan memanfaatkan kemasan produk untuk didaur ulang.

Semoga kebersamaan ini bisa membantu kami mengurangi emisi karbon dan capai target Net Zero Emission 2060," kata Chief Executive Officer Saint Gobain Indonesia, Ivana Ijaya, Kamis (11/7/2024).

pengolahan sampah cuy cuy gais
Saint Gobain menggandeng Parongpong RAW lab dan Mallsampah guna menerapkan sirkularitas dengan memanfaatkan kemasan produk untuk didaur ulang.

Ivana menambahkan, ke depannya bisa menjalankan program-program keberlanjutannya, seperti program pengumpulan sampah konstruksi dan pengolahan sampah menjadi material bangunan yang bisa digunakan kembali.

"Kami juga berkesempatan menghadirkan program pengumpulan sampah kemasan mortar utama bertajuk Daur-Mu yang tujuannya mengurangi sampah yang berakhir di TPA dan memperpanjang masa hidup kemasan dengan mendaur ulang post consumer package (PCP) menjadi barang berharga. Jadi, lewat program ini, konsumen yang menggunakan produk mortar utama dari Saint Gobain Indonesia bisa menyetor sisa kemasan mortar utama lewat aplikasi Mallsampah, dan sisa kemasan yang sudah terkumpul akan dikirim ke fasilitas Parongpong RAW lab untuk diolah kembali menjadi bahan konstruksi yang bermanfaat," katanya.

President Director Parongpong RAW lab, Rendy Aditya Wachid menambahkan, cara supaya mencapai sirkularitas salah satunya lewat proyek mendaur ulang produk mortar utama, selain mencegah berakhirnya kemasan di TPA.

"Keterlibatan Mallsampah menambah nilai dalam proyek ini, karena Mallsampah punya fitur penelusuran digital untuk membantu pengirim melacak sampah yang sudah dikirim," kata Rendy. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved