Pilkada Tasikmalaya 2024
Manuver Politik Ivan Dicksan di PPP dan PAN untuk Pilkada Tasikmalaya 2024, Bangun Koalisi?
Ivan bahkan telah mengantongi surat tugas dari DPP PPP terkait hal yang sama pada 21 Juni 2024 dan berlaku sampai 10 Juli 2024.
Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Dalam kesempatan yang sama, sekretaris DPC PPP Kota Tasikmalaya, Zenzen Jaenudin menyatakan, bahwa hal lumrah seseorang mendapatkan dua surat rekomendasi dari partai berbeda.
"Surat tugas untuk Pak Ivan itu sampai 10 Juli ya, bukan 30 Juni. Nah, dalam politik (mendapatkan dua surat dari partai berbeda) itu hal biasa," jelasnya.
Justru, tambah Zenzen, Ivan Dicksan yang tengah mengantongi surat tugas dari DPP PPP lantas mendapat surat rekomendasi dari DPP PAN itu merupakan bentuk ikhtiar yang sudah dilakukan oleh Ivan.
Baca juga: Hadapi Pilkada 2024, Lembaga Penyiaran Diminta Berikan Informasi Berimbang dan tak Memihak
"Sama dengan Bu Nurhayati (yang juga diusung oleh DPP PPP), surat tugasnya sampai 10 Juli 2024. Nah, nanti kami menyampaikan sebagaimana adanya yang di lapangan, termasuk juga persoalan tugas yang dua hal pokok itu," terangnya.
Dua hal pokok yang dimaksud Zenzen, yakni membangun komunikasi serta koordinasi dengan partai-partai politik lain dan membuat formulasi pasangan calon.
"Apakah kemudian juga terpenuhi secara efektif dan produktif? Mungkin saja terpenuhi, tapi kurang efektif, silakan nanti penilaian DPP untuk nantinya menuju surat rekomendasi," jelasnya.
Baca juga: Laporan Harta Kekayaan 3 Tokoh yang Maju di Pilkada Tasikmalaya 2024, Siapa Tertinggi?
Sebab, menurut Zenzen, Surat Keputusan (SK) yang kelak diturunkan oleh DPP PPP harus sudah satu paket yang terdiri dari calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
"Kemudian, apakah sudah memenuhi syaratnya dengan 25 persen jumlah kursi parlemen? Itu kan tentunya berikhtiar, baik calonnya sendiri yang akan maju maupun partai politiknya juga," sambungnya.
Dengan demikian, Ivan Dicksan yang mendapat surat tugas dari DPP PPP dam surat rekomendasi dari DPP PAN memang harus membangun komunikasi dengan siapapun.
"Nanti juga pasti partai-partai politik akan menghitung kalkulasinya dengan bagaimana dari aspek probabilitas itu, kemudian instrumen apa yang menentukan ukuran-ukuran itu, potretnya seperti apa," ujarnya.
Baca juga: Pilkada Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan Tiba-tiba Menerima Surat Rekomendasi dari DPP PAN
Oleh sebab itu, tambah Zenzen, sebagai landasan urusan tersebut tidak bisa berbicara persoalan perasaan atau subjektivitas.
"Artinya, harus dari sisi objektivitas. Potretnya seperti apa, kemudian juga melihat posisinya seperti apa. Supaya lebih clear gitu 'kan, karena hal ini semua bertanggung jawab secara hierarki, mulai dari tingkat DPP, DPW, DPC, bahkan sampai tingkat ranting," terang dia.
Zenzen juga menjelaskan, bahwa hubungan kerjasama antar partai menjadi penilaian sendiri.
"Karena bagaimanapun, hubungan kerjasama itu harus bisa terjalin antara institusinya, karena pada prinsipnya, menurut norma dan regulasinya, 'kan partai politik yang akan mencalonkannya. Nah, yang enggak boleh itu kemudian nanti jadi double gitu 'kan," ungkap dia. [*]
Sosok Viman Alfarizi Ramadhan, Calon Wali Kota Tasikmalaya di Pilkada Tasikmalaya 2024 dari Gerindra |
![]() |
---|
Pilkada Tasikmalaya 2024: Ivan Dicksan-Dede Muharam Terima B1 KWK dari PKS, Imbas Putusan MK |
![]() |
---|
Kala Dede Muharam Berkelakar Ingin Berjodoh dengan Ivan Dicksan di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024 |
![]() |
---|
PKS Tunjuk Dede Muharam sebagai Bacawalkot di Pilkada Tasikmalaya 2024, Terpilih dari 4 Nama |
![]() |
---|
Pilkada Tasikmalaya 2024: Ada 2.607 Temuan Bawaslu saat Proses Coklit oleh Pantarlih, Apa Saja? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.