12 Anak Punk Terjaring Razia Satpol PP Sumedang, Disanksi Nyanyikan Indonesia Raya

Mereka terdiri atas remaja laki-laki dan remaja perempuan. Adapun yang tertua usianya 24 tahun, dan termuda usianya 13 tahun.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Tribun Jabar/Kiki Andriana
Satpol PP Sumedang tengah memberikan pembinaan terhadap belasan anak Punk di halaman Kantor Satpol PP Sumedang, Rabu (3/7/2024) sore. 

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - "Indonesia Raya merdeka, merdeka, hiduplah Indonesia Raya!"

Nyanyian itu menggema di halaman Kantor Satpol PP Sumedang, Rabu (3/7/2024) sore.

Pelantunnya adalah belasan anak punk. Mereka terjaring razia oleh Satpol PP Sumedang.

Mereka terdiri atas remaja laki-laki dan remaja perempuan. Adapun yang tertua usianya 24 tahun, dan termuda usianya 13 tahun. Mereka semua dari Sumedang.

Baca juga: Kajari Sumedang Sebut Kemungkinan Bakal Ada Tersangka Baru Kasus Korupsi Jalan Tol Cisumdawu

Nyanyian Indonesia Raya itu menegaskan pula bahwa mereka bagian dari NKRI ini. Hanya pilihan tubuh mereka bertato dan penampilan mereka kumal.

Punk adalah gerakan pemberontakan yang berkembang di Eropa pada abad pertengahan.

Nuansa romantik yang devian pada penampilan mereka adalah simbol pemberontakan terhadap apapun yang dinilai sebagai kemapanan.

Baca juga: Dadan Megantara Tersangka Korupsi Jalan Tol Cisumdawu Belum Ditahan Kejari Sumedang, Ini Alasannya

Kemapanan bisa berarti apapun, status sosial, lembaga, termasuk cara berbusana seperti keumuman orang.

Kepal Satpol PP Sumedang, Syarif Efendi Badar mengatakan, ada 12 anak punk yang terjaring razia. Mereka berkeliaran di sekitar Kota Sumedang.

Syarif memberi mereka wejangan, bahwa jangan sampai terlibat perilaku yang merugikan.

Baca juga: Diduga Akibat Korsleting Listrik, Dua Rumah Terbakar di Tanjungsari Sumedang Malam Tadi

Syarif mengingatkan bahwa sanksi yang paling berat adalah sanksi sosial.

"Ada pengaduan dari masyarakat, kemudian kami bergerak penertiban, lalu dibawa ke sini. Hampir semua dari Sumedang," kata Syarif usai memberi wejangan.

Satpol PP memeriksa apa yang dibawa anak-anak punk itu. Tidak sedikitpun ditemukan hal yang melanggar hukum.

"Alhamdulillah tidak ada narkoba dan senjata tajam," katanya.

Baca juga: Penampakan Motor Guru Asal Bandung yang Tewas Terlindas Tronton di Jatinangor Sumedang

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved