Kisah Kakek Maman di Tasikmalaya, Tarik Gerobak Rongsok Sejauh 2,5 Kilometer Untuk Bertahan Hidup
Kisah Kakek Omon Maman di Tasikmalaya, Tarik Gerobak Rongsok Sejauh 2,5 Kilometer Untuk Bertahan Hidup
Penulis: Aldi M Perdana | Editor: ferri amiril
Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana
TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Seorang kakek bertubuh mungil tampak menarik gerobak rongsoknya saat terik matahari terasa menyengat di ruas Jalan Letnan Kolonel Re Jaelani, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pada Kamis (27/6/2024).
Lalu lalang kendaraan pada jalan yang kurang lebih selebar 5 meter tersebut menyisakan debu di udara, namun secara perlahan namun pasti, sang kakek begitu gigih menarik gerobaknya.
Hanya sebuah topi kumal yang terlihat sudah habis dimakan waktu satu-satunya pertahanan sang kakek dari terik matahari tersebut.
Sedang pada pakaiannya yang berwarna oranye, tampak lambang Kota Tasikmalaya dengan tulisan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Kebersihan Kota Tasikmalaya tercetak di dada sebelah kiri.
Melansir dari Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum (JDIH) Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, dinas tersebut sudah tidak ada dan masuk ke dalam pembahasan peraturan daerah mulai pada tahun 2008 sampai terakhir tahun 2013 silam, sedang semua peraturan tersebut saat ini berstatus 'Tidak Berlaku'.
Namanya Omon Maman. Ia mengaku menjual barang rongsok di Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Baca juga: Jalan Panjang Menjemput Keadilan Bagi Mantan Karyawati yang Dipenjara di Tasikmalaya Gara-gara Ini
Demi menyambung hidup, setiap hari dirinya menempuh perjalanan sekira 2,5 kilometer, mulai dari Jalan Pasar Baru I sampai Pasar Cikurubuk.
Terkadang, ia mengambil jalur lain guna mengambil barang rongsok di tempat-tempat yang berbeda, sehingga terkadang ia dapat menempuh total 7 sampai 8 kilometer.
Saat ditemui TribunPriangan.com, keterbatasan berkomunikasi sempat menjadi kendala, namun berikut yang berhasil diutarakan:
"Saya sekarang mah sendirian. Istri saya sudah meninggal lebih dari 2 tahun lalu," ucap Maman kepada TribunPriangan.com pada Kamis (27/6/2024).
Dirinya juga mengaku sempat bekerja sebagai tukang sapu jalan setiap malam hari di Jalan Pasar Baru I, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Dulu (red: tidak dapat memastikan waktunya) saya kerja nyapu jalan bagian malam di Jalan Pasar Baru. Kalau rumah mah di Singaparna (Kabupaten Tasikmalaya)," tuturnya.
Akan tetapi, Maman mengaku tinggal sendirian di salah satu toko di Jalan Pasar Baru I, Kota Tasikmalaya.
"Saya dikasih tempat sama yang punya tokonya buat tidur di sana. Saya tidak pernah pulang ke Singaparna, soalnya istri juga sudah tidak ada," ujarnya.
Dari mendiang sang istri, Maman mengaku memiliki 2 orang anak, laki-laki dan perempuan.
"Keduanya sudah menikah. Yang satu tinggal di Ciamis, yang satu di rumah (red: di Singaparna) jauh," katanya.
Kesehariannya, Maman berkeliling mengambil barang rongsok di toko-toko yang ada di wilayah Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Pada saat istrinya masih ada, usai bekerja seharian, Maman kerap pulang ke Singaparna di Kabupaten Tasikmalaya.
"Waktu masih ada istri mah, saya ya pulang ke rumah, capek-capek juga maksain pulang, baru besoknya ke kota lagi. Sekarang mah udah enggak ada istri, jadi ya enggak pulang," lengkap dia.
Dari berjualan rongsok tersebut, Maman mengaku penghasilannya tidak menentu.
"Ya tidak menentu, tapi bisa dapat sampai Rp 100 ribu," pungkasnya.(*)
| 15 Kelurahan dan 4 Kecamatan di Kota Tasikmalaya Terbelah Tol Geta, Ini Daftarnya |
|
|---|
| DPRD Kota Tasikmalaya Sebut Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu Berpotensi Jadi Pungutan Liar |
|
|---|
| 1 dari 69 Dapur MBG di Kota Tasikmalaya Sudah Miliki SLHS |
|
|---|
| Pemkot Tasikmalaya Perketat Pengawasan Dapur MBG Imbas 65 Dapur Tak Miliki SLHS |
|
|---|
| 8 Hari Lagi Acara Puncak HUT Ke-24 Kota Tasikmalaya, Ini Daftar Acaranya Sepanjang Oktober |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.